The Last Karta

Samuel Fetz
Chapter #4

DUTY AND DILEMMA

 

“Lokasi perumahan tempat kau tinggal masih clean Freed? Apa kau sudah bilang ke anak istri mu untuk tidak keluar rumah walau untuk seper-sekian detik pun? Apakah logistik di rumah mu aman untuk satu minggu kedepan?” tanya seorang yang duduk di bangku paling belakang dengan kulit hitam dan berbadan besar.

“Sebenarnya apa yang terjadi bro?” tanya balik Freed kepada pria itu yang bernama Luis.

“Apakah kau tidak tahu? Kota ini dalam keadaan darurat manusia berubah menjadi agresif dan kanibal, jika seseorang bergigit atau terkena cairan dari seorang yang kanibal akan tertular dalam waktu 15 detik.” Kata Luis menerangkan.

Belum Freed menjawab Tom menimpali percakapan mereka, “semua signal selular sudah Offline!

Tom adalah salah satu anggota Legium termuda, dia spesialis untuk memantau semua pergerakan dalam hal teknologi informasi termasuk dalam mencari informasi melalui jaringan komputer atau yang populer disebut hacker.

“Apa kita bisa kembali sebentar? Aku mau menginformasikan hal tersebut ke Lilly,” pinta Freed.

“Sudah tidak ada waktu lagi bro, semoga Tuhan menyampaikan isi hati mu ke istri dan anak mu,” jawab Brian.

Mobil yang mereka kendarai melesat cepat menuju Rumah Sakit dr. Swardjita. Rumah sakit terbesar serta milik Universitas Dirgasanakarta tempat dimana Shandy pertama kali menularkan penyakit “misterius” ini ke suster.

 

Rumah Freed 02:45

“Tuhan lindungi suamiku sekiranya Engkau berkati dia sehingga kami boleh berkumpul lagi dengan keadaan tidak kekaurangan apapun, Amiin.”

Selesai berdoa Lilly hendak merebahkan diri ke tempat tidur, tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang perempuan, namun itu terdengar sangat jauh. Segera Lilly mematikan semua lampu di dalam rumahnya dan hanya lampu teras luar serta lampu taman depan rumanya yang di biarkan menyala, Lilly pun mengendap-endap ke setiap sudut tembok rumahnya yang berjendela, karena pernah suatu hari Freed mengajarkan Lilly cara memantau keadaan sekitar kalau ada sesuatu yang aneh tanpa di ketahui siapapun. Malam hari itu sangat sunyi dan seakan-akan tidak ada kehidupan walau hewan malam sekalipun.

“Hening banget, kaya ga ada tanda-tanda kehidupan, tumben banget tidak seperti malam-malam seperti biasanya,” kata Lilly lirih sambil mengerutkan alisnya. Tidak membuang waktu, Lilly bergegas menuju kamar untuk merebahkan diri tanpa mengendorkan sikap waspada.

 

Jeep Hummer 02:45

Lihat selengkapnya