THE LAST TIME

Ika Khairunisa
Chapter #1

Prolog

Perempuan itu menangis dibawah derasnya air hujan. Tangisan yang tidak bisa didengar oleh siapapun. Tangisan yang sangat menyakitkan. Derasnya air hujan tidak bisa menghentikan tangisannya, walau ada gemuruh pun Ia tidak memperdulikannya. Yang Ia rasakan hanya luka yang begitu dalam. Luka yang mungkin tak bisa diobati.

Perempuan itu sekarang amat terpuruk. Dulu Ia mempunyai jutaan harapan, tetapi semuanya lenyap begitu saja ketika orang yang Ia sangat sayangi meninggalkannaya. Dulu, meski dia selalu sendirian, Ia tidak pernah merasa kesepian. Tetapi sekarang Ia merasakan apa itu kesepian yang sesungguhnya.

Hidupnya hancur. Ia tidak bisa lagi menahan dirinya. Segala cara sudah Ia lakukan untuk mengakhiri hidupnya tetapi tidak ada yang berhasil. Mungkin ini saat yang tepat untuknya melakukan percobaan mengakhiri hidupnya lagi, tetapi ada seorang lelaki yang mengetahui bahwa dirinya sedang menangis. Hanya lelaki itu yang bisa mendengar tangisannya.

Lalu lelaki itu pun menghampirinya. Memberikannya sebuah payung untuk melindungi tubuh itu dari derasnya air hujan. Lalu si lelaki meraih tangan perempuan itu dan menggendong badan perempuan itu. Lelaki itu tak kuasa melihat air mata yang sangat berharga itu terus berjatuhan dengan sia-sia. Lalu perempuan itu dibawa ke rumah si lelaki. Setelah diberi handuk dan secangkir teh hangat, lelaki itu bertanya mengapa si perempuan menangis. 

“Kenapa kau menangis? Hal apa yang membuat kamu merasakan luka itu sendirian? Kau bisa menceritakannya kepadaku.” Ucap lelaki itu sambil menatap si perempuan tersebut. 

“Aku… Aku… Aku sangat membencinya. Tetapi aku juga mencintainya. Aku juga merindukannya. Aku juga sangat membutuhkannya. Tetapi aku tidak ingin melihatnya. Aku ingin menghapus dirinya dari ingatanku. Aku lelah. Aku tak tau harus berbuat apa…” Ucap si perempuan dengan nada marah lalu mengeluarkan air matanya. 

Lihat selengkapnya