Putri membenarkan posisi tidur Shasa dan menyelimutinya. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Gadis mungil itu tertidur kelelahan setelah puas bermain dan dibacakan dongeng oleh Putri.
Putri melangkah ke dapur untuk membuat secangkir coklat panas kesukaannya. Baru selesai meletakkan secangkir coklat panasnya di nakas dekat ranjang Shasa, ponselnya berdering. Putri sudah mengecilkan volume nada dering ponselnya. Kalau masih dalam volume maksimal, bisa terganggu tidur Shasa.
"Assalammualaikum..." salam Putri sambil menyesap coklat panasnya.
"Waalaikumsallam... Shasa lagi apa Put?" tanya Prama di seberang sana.
"Barusan tidur Pram, tadi udah makan malam sama minum susu kok."
"Iya Put, makasih ya udah mau aku repotin."
"Apaan sih Pram, kayak sama siapa aja pakai makasih segala."
"Hehehe. Ngerasa gak enak aja aku Put, ngrepotin kamu terus. Nyenengin kamu aja aku belum bisa, udah ngrepotin kamu terus."
"Ishhh... Apaan sih, ambigu omongan kamu. Jangan terlalu sering bengong di bawah pohon deket pos BK3. Kemasukan mbak incess jadi gak jelas kan omongan kamu." Pos BK3 adalah pos mobil keluar yang terletak paling ujung. Jarang ada kendaraan yang lewat sana. Di dekat pos itu ada sebuah pohon ketapang yang menurut desas-desus ada penunggunya, cewek berbaju putih dan berambut panjang. Mereka menjulukinya mbak incess.
"Mbak incess gak doyan sama yang petakilan kayak aku Put." Nah,,, ngaku juga kan kalau dia memang petakilan. "Mbak incess sukanya yang modelan kayak Putra, cuek-cuek minta digampar gitu. Lha, kok malah bahas mbak incess sih." Lhah baru sadar dia. "Aku telepon kamu mau ngabarin kalau pak Sastro gak berangkat. Anaknya sakit, jadi aku harus gantiin beliau buat jaga shift malam."
"Ya udah gak papa sih Pram. Malam ini aku nginep di rumah kamu dulu aja, buat nemenin Shasa. Lagian besok aku kan libur, jadi tenang aja. Kamu fokus aja kerjanya, biar Shasa aku yang jaga." Jawaban Putri membuat Prama tersenyum di seberang sana.
"Aku tahu kok kalau kamu bisa diandalin. Ya udah aku tutup dulu ya teleponnya. Aku mau cek lapangan dulu. Assalammualaikum..."
"Waalaikumsallam..."
Baru saja Putri berbaring di sebelah Shasa, ponselnya kembali berdering. Putri melihat nama seseorang yang tertera di layar ponselnya.
"Assallamualaikum Tra.." Ya... Seseorang itu adalah Putra, si dingin yang akhir-akhir ini menjadi hangat. Mungkin kebanyakan dijemur sinar matahari, jadi hangat.
"Waalaikumsallam Put.. Lagi ngapain?"
"Ini lagi nemenin Shasa tidur."
"Hah... Sudah jam segini kamu masih di rumah Prama?"