Terik matahari, debu, polusi udara, kebisingan, hal-hal itu yang biasanya dihindari oleh kaum hawa. Namun, lain halnya dengan gadis berparas manis yang memiliki nama lengkap Putri Ramadhan Ayu atau yang biasanya dipanggil Putri. Segala macam hal di atas sudah menjadi pengiring keseharian gadis itu.
Karena semua itu sudah menjadi konsekuensi pekerjaannya. Disaat kebanyakan gadis mengeluh karena teriknya matahari, Putri malah menganggapnya biasa. Hitung-hitung berjemur sambil bekerja. Tidak pernah ia hiraukan rambutnya yang hitam, panjang menjadi lepek karena keringat. Malah ia menganggap kalau itu semua terlihat keren. Begitulah dia, BEDA.
"Tra, sudah sarapan, belum?" Putri melirik teman kerjanya itu, sambil meletakkan buku ceklist di mejanya.
"Belum," jawab Putra singkat, masih dengan pandangan yang tertuju pada layar komputernya.
"Sarapa, yuk. Di warung ayam geprek Bu Mar aja yang deket"
"Gak, masih pagi, gak baik makan yg pedes-pedes begitu. Inget kamu punya magh," omel Putra dengan gaya emak-emak.
Putri berdiri di sebelah kursi Putra sambil menarik-narik tangan cowok itu, karena pria itu tidak kunjung beranjak dari kursinya. "Makanya itu, karena aku punya magh, jadi aku harus sarapan. Ayo temenin."
"Iya bentar, aku lagi input hasil ceklist bulan ini."
"Entar aja, lagian tuh hasil ceklist tadi malam masih di meja aku, baru aku tandatangani," tunjuk Putri pada buku ceklist yang tergeletak di mejanya.
"Iya, aku ambil kunci motor dulu." Putra membuka laci meja dan mengambil kunci di dalamnya.
"Jalan kaki aja, Putra. Warung Bu Mar kan deket. Ishhhh ...."
"Ckkk, bawel." Putra melangkahkan kakinya duluan sambil memencet hidung mungil gadis di sampingnya yang masih berdiam diri di tempat. Padahal tadi dia yg memaksa Putra untuk buru-buru.
"Ishhhhh, Putra! Enak aja pencet-pencet hidung orang. Mentang-mentang hidung situ gede!" teriaknya sambil berlari mengejar Putra yang sudah berada di ambang pintu.
***
"Bu Mar, pesen ayam geprek dua, es teh dua, ya. Jangan lupa yang satu lalapan kemanginya yang banyak," pesan Putri begitu sampai di warung ayam geprek langganannya.