"Kenapa kau berdiri di depan Celine, Arion?" Achlys bertanya sinis.
Arion berdecak kesal. "Kau tahu alasannya, Achlys. Jangan membuatku muak."
"Jaga perkataanmu, Arion!" Raizel bergerak maju ke hadapan Arion, ingin mencengkramnya namun tangan Achlys lebih dulu menahannya.
"Mengapa kau selalu saja begitu padaku? Apa karena aku belum bisa menemukan pembunuh ibumu?"
"Tidak perlu repot-repot mencarinya, Achlys. Aku sendiri yang akan menemukan pembunuh itu kemudian menghabisinya dengan tanganku sendiri." Arion menatap sang ketua asosiasi itu dingin. Pandangan matanya penuh dengan kebencian.
Achlys menganggukkan kepalanya. Ia berjalan perlahan kemudian berhenti tepat di hadapan Arion. Ia menatap Celine tanpa kedip, membuat gadis itu menyembunyikan wajahnya di punggung Arion.
"Jangan ganggu dia, Achlys! Wajahmu yang memuakkan membuat matanya sakit." Sinis saja perkataan yang keluar dari mulut Arion.
Achlys tersenyum sinis. "Ya, ya. Maafkan aku. Aku hanya merasa takjub dengan kehadiran fairymaid di sini."
"Dia berada di sini karena paksaanmu."
"Mulutmu selalu tajam seperti biasa, Arion. Bisakah kau mengizinkanku untuk berkenalan dengannya?"
"Dalam mimpimu. Sekarang pergilah kembali ke singgasanamu itu. Aku akan membawanya pulang!"
Achlys mundur dengan teratur. "Baiklah. Maafkan aku karena menakutimu, fairymaid." Setelah berkata begitu ia berbalik dan kembali ke ruangannya.
"Jaga sikapmu di depan ketua, Arion. Jangan hanya memanggilnya dengan namanya saja." Raizel melipat kedua tangannya di depan dada.
Arion mendengkus. "Kau hanya belum tahu siapa dia sebenarnya! Kuharap kau akan segera menyadari kesalahanmu karena memihaknya, Raizel."
Arion kemudian menggenggam tangan Celine dan memejamkan mata. Hembusan angin menyapa ruangan itu kemudian Arion dan Celine lenyap dari sana.
Sedetik berikutnya mereka berdua telah berada di kediaman Arion.
"Diakah ketua asosiasi kaum vampire? Entah mengapa aku merasa ketakutan ketika berada di dekatnya." Celine merinding.
Arion menatapnya lembut. "Aku akan melindungimu dari si jahat itu! Kau juga harus berhati-hati ke depannya. Segera panggil aku jika sampai kau bertemu dengannya."
"Apa dia juga bisa masuk ke dunia manusia seperti makhluk-makhluk lainnya?"
Arion menggeleng. "Karena kutukan yang dimilikinya, ia tidak bisa keluar dari istananya itu. Tapi dia punya Raizel dan anak buahnya yang lain yang akan selalu mematuhi perkataannya. Aku yakin dia juga mengincarmu agar terbebas dari kutukannya."