The Light Within Your Heart

Raihan Hilmy
Chapter #1

Pertemuan Denganmu #1

“Takdir mempertemukan kita dengan cara yang tak terduga. Mungkin ini hanya kebetulan, atau mungkin ini awal dari sesuatu yang lebih besar.” 

The Light Within Your Heart - Chapter 1


Tokyo, Musim Gugur

Oktober adalah waktu paling nyaman yang bisa dirasakan di seluruh Jepang. Suhu mulai menurun, dan daun-daun merah oranye berguguran ke tanah. Airi Shimizu, yang mengenakan jaket hangat, berlari kecil menuju kedai minuman tempat ia berencana bertemu kedua sahabatnya. Hembusan angin sejuk menyegarkan wajahnya. Tak ada yang bisa menandingi hembusan angin di malam itu.

Seperti yang umum diketahui, kegiatan minum setelah kerja atau saat merayakan sesuatu sudah menjadi bagian dari kebudayaan Jepang. Kali ini, Airi dan sahabat-sahabatnya akan merayakan satu tahun hubungan Airi dengan kekasihnya, Haruto.

“Bersulang,” seru mereka dengan gelas berisi sake itu.

“Sudah kubilang, ngapain bikin acara minum kayak gini, sih?” tanya Airi pada dua sahabatnya.

“Airi! Ini perlu dirayakan! Ini pertama kalinya dalam hidupmu punya pacar sampai setahun, ‘kan? Ini wajib dirayakan!” jawab Sakura sambil menuangkan sake1 ke dalam gelas Airi.

“Aku kaget, sih. Aku sempat khawatir kamu nggak bakal ketemu jodoh. Tapi lihat sekarang! Yang biasanya pacaran cuma tiga bulan, besok bakal ngerayain satu tahun hubungannya,” sahut Rina, sahabat Airi yang satu lagi.

“Di restoran mewah lagi? Kayaknya bakal dilamar, deh!” ejek Sakura.

“Nggak, lah! Lagian aku masih 25 tahun. Aku masih senang dengan kerjaan di kantorku yang sekarang. Masih lama, masih lama,” balas Airi menyambut ucapan sahabat-sahabatnya itu.

“Rina aja nikah umur 23 tahun, hepi hepi aja, tuh!”

“Ngaca, woy! Kamu aja sudah 3 tahun ngejomblo. Mana nih pacarnya? Haha,” balas Airi pada Sakura. Ketiga sahabat itu pun tertawa, di tengah dinginnya udara malam itu. Gelak tawa mereka memenuhi kedai minuman yang nyaman, sementara angin musim gugur terus berhembus pelan di luar.

Airi memandang gelas sake yang ada di tangannya, tersenyum kecil. Ia merasa bersyukur. Meskipun sering digoda soal hubungannya, malam ini adalah kesempatan untuk merayakan satu tahunnya bersama Haruto. Bagi Airi, perjalanan ini terasa cepat, tetapi juga penuh arti.

Lihat selengkapnya