Hari-hari berjalan seperti biasanya, hidup Kayla tidak berubah. Masih sama dengan ibu yang membencinya.
Hari ini ada perlombaan yang diadakan SMA Taurus. Kayla mengikuti lomba basket putri. Dia memang aktif dalam segala hal, seperti halnya olahraga basket. Dia sangat pandai bermain basket, dia juga pandai dalam segala mata pelajaran. Namun semua itu tak membuat dirinya berada di puncak, dia tetap saja Kayla yang rendah hati.
Sebentar lagi perlombaan akan dimulai, Kayla sudah siap dengan baju basketnya. Sebelum dia ke lapangan dia menyempatkan untuk bertemu teman-temannya dan meminta dukungan. Kayla lantas pergi menuju lapangan.
Perlombaan dimulai, Kayla tampak sangat terlatih, dia juga gesit sekali dalam merebut bola dari lawan. Babak pertama dimenangkan oleh tim B yaitu lawan timnya Kayla. Skornya hanya selisih satu.
Namun, dibabak kedua siapa sangka Kayla mampu memasukan bola ke ring lawan secara berkali-kali, dan itu membuat skor tim Kayla melonjak pesat.
“Kaylaaaa semangat” Teriak Adel yang sedari tadi menonton bersama Vanya dan juga Nava.
“Kayla lo pasti menang, kalo lo menang ntar gue traktir pentol kekeyi” Nava berteriak dengan suara yang sangat keras, jangan salah walaupun badan Nava pendek namun teriakan dia sangat panjang dan sangat keras. Kecil-kecil cabe setan istilahnya.
“Malu-maluin banget lo bawa kekeyi segala” Ucap Vanya yang menutupi wajahya, karena setelah teriakan Nava tadi, semua orang menoleh ke tempat mereka duduk.
“Ya kan biar Kayla semangat” Ucap Nava mengerucutkan bibirnya, sok imut banget memang nih anak.
Di menit-menit terakhir tim B menyusul skor tim Kayla, namun Kayla tidak patah semangat. Dia terus berusaha untuk timnya agar menang. Dan di menit terakhir Kayla berhasil memasukan bola ke ring lawan. Lomba basket ini dimenangkan oleh tim Kayla.
Kayla tampak sangat bahagia, begitu juga teman satu timnya, semuanya berterima kasih pada Kayla.