Kayla sudah rapih dengan hoodie oversizenya, sore ini dia berencana akan pegi ke café, tempat dimana ia bisa menenangkan dirinya bersama segelas chocolate. Disana juga dia sering memainkan biolanya untuk sekedar menghibur pengunjung café.
Dia sudah berada di café, namun kali ini dia tidak memainkan biolanya, dia hanya ingin menikmati sore harinya. Dia meminum chocolate panasnya yang baru saja diantar oleh pelayan café.
“Permainanmu bagus” Ucap seorang lelaki yang tiba-tiba sudah ada didepan Kayla, sontak saja Kayla kaget bukan main.
“Maksudnya? Permainan apa? Dan kamu siapa? Tanya Kayla berturut
“Biola” Jawab lelaki itu singkat dan duduk didepan Kayla
“Kamu siapa? Kan tadi aku gak main biola” Tanya Kayla lagi, karena jujur saja dia takut
“Gavino Mahveen” Jawabnya singkat lagi
“Terus ngapain tiba-tiba kamu datang lalu duduk disini?” Tanya Kayla yang masih penasaran. Menurut Kayla lelaki didepannya ini cukup tampan, dengan hoodie hitam, rambut yang berantakan dan dia juga memiliki mata yang sangat indah, mata yang lembut namun maskulin, mata yang mungkin jarang dimiliki orang lain, dan itu semua memberikan kesan lebih.
“Jadi cahaya buat kamu” Jawab Mahveen yang tidak jelas
“Hah?” Kayla saat ini sangat bingung dibuatnya
“Ada yang salah?” Tanya Mahveen seraya memajukan wajahnya ke Kayla, Kayla yang sadar itu langsung menjauhkan wajahnya
“Kamu yang salah, tiba-tiba datang terus duduk, langsung ngomong lagi, ditanya jawabnya singkat, gak jelas banget. Nakutin” Ucap Kayla yang enggan menatap Mahveen