Ini bukanlah kisah yang biasa kalian jumpai di toko-toko buku. Bukan juga kisah tentang anak remaja yang jatuh cinta semasa dia SMA, atau kisah misteri yang lengkap dengan segala tahayulnya. Kisah seperti itu memanglah banyak pembacanya, namun tidak memberimu tanda tanya yang akan membingungkanmu. Inilah kisah yang akan membuat kalian bertanya-tanya, "apakah aku ini manusia, ataukah hanya seonggok daging yang tak lebih tinggi dari para binatang?". Mari kita mulai kisah ini dari awal bagaimana si tuan singa terlahir.
Waktu itu di pedalaman benua afrika, di alam terbuka tempat para suaka marga satwa hidup. Ada seekor raja yang memimpin daerah tersebut, namanya adalah si bapak singa. Singkat cerita, sang raja ini telah masuk masim kawin, dan mulai ingin meneruskan hasrat binatangnya kepada lawan jenisnya. Hasrat itu membawanya sampai pada pertemuan dengan si ibu singa, yang terlihat sangat mempesona, lantaran si bapak singa sudah di kuasai hormonnya yang mulai tak seimbang kala itu, yang mengakibatkan si ibu singa kehilangan keperawanannya, dan tentu saja berakhir dengan mengandung benih si bapak singa di perutnya.
Seperti yang kita ketahui, para singa betina biasanya mengandung bayinya selama 98-120 hari, juga dalam sekali mengandung biasanya singa betina dapat melahirkan 1-6 bayi singa kembar, yah tak jauh beda dengan kucing sih, hanya saja perbedaannya yang paling mencolok ada di waktuya saja, yaitu pada kucing 58-67 hari, mungkin kalian juga baru tahukan setelah membaca ini. Juga ketika sang singa betina dimasa mengandung, mereka akan memisahkan diri mereka dari kawanan mereka, hingga sang betina melahirkan dan sampai bayinya berumur paling tidak 6-8 bulan, karena si bayi memiliki masa menyusui berada di sekitaran umur segitu hingga si bayi bisa memakan daging. Mari kembali ke si ibu singa tadi. Setelah berpisah dengan kelompok, si ibu singa akan menyendiri sampai anaknya lahir dan berusia dimana si bayi bisa mencerna daging. Singkat nya, Waktu pun berlalu, tampak perut ibu singa terlihat sudah membesar, akibat janinnya yang mulai berkembang. Cukup melelahkan memang, harus membawa beban berat itu, kesana kemari belum lagi musti hati-hati dari serangan predator lain.
Melihat perut sang istri yang mulai membesar itu, si bapak singa mulai was-was karena si bayi tak kunjung lahir. Dan hingga beberapa hari setelahnya, si ibu singa masih belum juga melahirkan, yang mana hal itu, menyebabkan si bapak singa mulai stress dan membuatnya marah-marah pada rakyatnya, juga orang di sekitarnya. Hingga pada akhirnya si ibu singa pun kena semprot oleh si bapak singa yang tersiksa stres akibat si ibu singatak kunjung melahirkan.
"kau ini kenapa tidak pakai melahirkan? Aku sudah lelah tertekan karena menatikan anak ini yang tidak pakai lahir-lahir, ini sudah lewat waktunya tahu!" bentak si bapak singa pada si ibu singa.
"ahhh aduuhh, perutku sakit, mungkin aku akan melahirkan. Lihat air tuban ku sudah pecah, cepat cari dokter!!" balas si ibu singa pada bapak singa.
"Whaaaat? Waahh hebat!! Udah mau lahiran? Jadi harus di bentak dulu ya, baru kau mau melahirkan? Tahu begini, mending kubentak dari minggu kemaren, dan gak perlu sampai stress begini akunya. Owh, iya, tunggu sebentar aku akan pergi mencari dokternya, jadi mohon tahan dulu" jelas si bapak singa, lalu pergi meninggalkan si ibu singa sendirian.