THE LOST GOBLET OF FIRE

Bie Farida
Chapter #9

GUBUK MENJERIT

Soobin perlahan membuka kedua matanya. Terlihat dua sosok yang samar-samar menghalangi pandangannya. Ia mengerjap, namun pandangannya masih kabur. Terdengar bisik-bisik dari keduanya, yang kemudian ia sadari mereka adalah orang yang ia kenal.

"Dia sadar?"

"Belum sepenuhnya, kurasa."

"Soobin..."

Soobin kembali mengerjap, dan kali ini pandangannya telah pulih. Sosok Hyuka serta Yeonjun masih menunduk menatapnya.

"Apa yang..." Soobin berusaha menggerakkan tangannya namun ia sadar sesuatu telah mengikat tangan dan kakinya. Seutas tali yang tidak terlihat. "Dimana kita?"

"Gubuk menjerit, kurasa," jawab Hyuka.

"Dan apa yang terjadi? Kupikir kalian berdua pulang. Tadi pagi Hagrid bilang..."

"Tadi pagi? Kau belum sadar tadi pagi, kawan," Yeonjun mengernyit.

"Tunggu, aku tidak mengerti."

"Kami tidak pulang. Bahkan kami diculik dan berakhir di sini. Tepat setelah kau bilang akan mengirim burung hantu ke rumah." Terang Hyuka.

"Dan kau, telah berada di sini selama dua hari. Dua hari kau tidak sadarkan diri. Gadis itu menyeretmu ke sini."

"Kau yakin itu seorang gadis?" sela Hyuka.

"Aku yakin. Caranya berjalan benar-benar jalannya seorang gadis."

"Aku tidak melihat rambut panjangnya. Malah sempat kupikir dia pria botak."

Sementara keduanya berdebat, Soobin memandang berkeliling, kemudian ia sadar tongkatnya tidak ada di jubahnya. Ia pun berusaha melepaskan diri dari ikatan itu namun semakin ia bergerak, ikatan itu semakin kuat.

"Aku sempat mendengar dia berdehem dan itu terdengar seperti suara gadis." Yeonjun telah menaikkan suaranya.

"Apa kita tidak bisa keluar dari sini?" tanya Soobin pelan.

Yeonjun menoleh, menatapnya tajam. "Oh ayolah kawan, kau bisa lihat bagaimana kami kan? Kalau bisa keluar, seharusnya kami tidak ada di sini sekarang. Ikatan ini sangat kuat dan dia mengambil tongkat kita." 

"Tapi siapa dia? Untuk apa dia membawa kita kesini? Apa dia orang dibalik serangan-serangan itu? Apa dia juga orang yang menyembunyikan piala api? Dan Hagrid, untuk apa dia berbohong kalau kalian pamit pulang padanya?"

"Bisakah kau menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang bisa kujawab bung?" Yeonjun mendengus.

"Yang lebih parah lagi, tidak akan ada yang sadar kalau kita menghilang. Orang-orang akan menyangka kita pulang," keluh Hyuka.

"Tidak. Jimin hyung, Hoseok hyung, Seokjin hyung tahu aku tidak pulang. Bahkan Umji noona juga tahu, aku sempat menyapanya."

Hyuka mendecakkan lidahnya. "Semua ketua murid dan prefek disibukkan dengan penggeledahan sekolah dan asrama. Umji noona fokus pada ujian OWL-nya. Apa yang kau harapkan? Mereka semua sibuk. Aku yakin mereka tidak akan sadar kalau ada tiga murid yang diculik."

***

Yeji berlari menuruni bukit. Ia sampai di depan rumah Hagrid tepat ketika pintu depan terbuka. "Hagrid? Kau sibuk?"

"Tidak. Masuklah." Hagrid mempersilahkan Yeji masuk kemudian mulai menghangatkan tehnya. Sementara itu Fang mendengkur di sofa lusuh yang sudah tidak karuan bentuknya.

"Aneh. Mereka bilang, mereka tidak akan pulang. Tapi sampai sekarang aku tidak bertemu mereka."

Lihat selengkapnya