Aku kembali ke kamarku dengan mata bengkakku. Tentu saja Yui akan memarahiku, bahkan dia terus berteriak akan mengeksekusi Arthur karena telah membuatku menangis. Karena aku malas mendengar teriakkan Yui aku pun berbaring di tempat tidur yang empuk. Namun, aku tidak bisa tenang, aku harus menyelamatkan Arthur. Aku tidak mau kehilangannya untuk yang kedua kali.
Kalau dipikir-pikir saat dewasa Arthur dikenal dengan musisi yang hebat, bahkan ia memiliki banyak fans. Dan bakatnya itulah ia pernah diundang ke kerajaan Canpel untuk mengisi acara ulang tahunku. Tapi karena hal itulah semunya terbongkar. Saat itu aku bertemu dengannya di taman bunga dan kami berbincang banyak hal namun, aku tak menyadari kalau Ayah ada disana. Dan akhirnya Ayah membenci Arthur, bahkan tak segan ia menghancurkan karir Arthur. Dan bodohnya saat itu aku hanya bisa diam, padahal aku kesatria yang pernah memenangkan perang saat usiaku masih muda. Namun, itu tidak akan terulang kembali. Aku akan menjadi kesatria yang paling kuat dan aku akan menjaga Arthur dan jika bisa aku akan membunuh Pangeran Ganymade Ranzen de Priton, karena dia adalah orang yang dipercaya ayahku dan calon tunanganku.
“Yui, tolong ambilkan aku kertas dan tinta!”
“Baik Nona” segeralah Yui pergi keluar untuk mengambil benda yang ku perintahkan. Hanya perlu beberapa menit saja, ia sudah membawa benda tersebut dan menyerahkannya kepadaku.
“Apa yang ingin anda lakukan?”
“Menulis surat yag rahasia. Oh ya, bisakah tolong ambilkan beberapa cemilan? Aku lapar”
“Baik Nona. Oh ya Nona, ada kabar dari Tuan katanya beliau akan makan malam dengan Anda nanti”
“Baiklah, nanti aku akan bersiap siap.”
Setelah Yui menyiapkan cemilan, aku pun memintanya untuk keluar dan mengerjakan pekerjaan lainnya. Sementara itu aku disibukkan dengan merangakai semua peristiwa yang terjadi. Sebenarnya aku bingung kenapa aku bisa kembali ke masa lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Apa Tuhan mengabulkan doaku dan memberikan kesempatan kedua? Entahlah, aku juga tidak faham. Yang penting sekarang tujuan utamaku, menyelamatkan Arthur.
Sekarang umurku 10 tahun, 8 tahun sebelum kejadian itu. Dan aku akan berpisah dengan Arthur karena aku diperintahkan menjadi jendral dan memimpin perang melawan Exzebrn, negera di sebelah barat saat umurku 15 tahun dan hal tersebut adalah sejarahku sebagai jendral termuda dalam perang. Maka urutannya seperti ini.
Umur 10 tahun adalah 3 tahun aku mengenal Arthur, menjelang umur 11 terjadi beberapa peristiwa yang tak ingin kubahas karena itu berkaitan dengan perang antar wanita yang tidak ada gunanya. Saat aku berumur 12 tahun, Arthur sudah mencapai ke populerannya sebagai seorang musisi dan aku juga menjadi seorang kesatria perempuan yang telah memiliki pasukan sendiri. Saat ulang tahunku yang ke 14 Ayahku mengadakan pesta besar besaran dan mengundang Arthur untuk menjadi pengisi acara dan disaat inilah semuanya terbongkar. Satu tahun kedepannya adalah hari kehancuran karir Arthur, semua itu adalah ulah Ayahku. Namun, Arthur tak pernah menyalahkanku ataupun membenciku dan itu membuat hatiku teriris karena tidak bisa membantunya. Akhirnya di umurku yang ke-15, Ayah mengirimku ke medan perang selama tiga tahun aku berpisah dengan Arthur. Di tahun kedua sejak mulainnya perang aku sudah tau bahwa Ayah mengusir Arthur. Dan saat aku kembali aku mendapatkan surat dari Arthur, aku kira aku akan bertemunya dan pergi melarikan diri agar tidak diganggu oleh siapapun. Namun, nyatanya semuanya tak seperti kemauanku.
‘Sepertinya ini akan sangat rumit dan sebenarnya siapa Pangeran Ganymade itu?’ batinku
***
Saat ini tepat jam makan malam. Tentu saja aku harus berdandan rapi karena Ayahku akan makan bersamaku, setelah sekian lama beliau pergi karena urusan politik dan kini akhirnya kembali.
“Bagaimana keadaanmu selama aku pergi?”
“ Semuany baik baik saja tidak ada yang spesial. Sama seperti biasa.” Ucapku datar.
Ia pun menghela nafas,” Baiklah kalau begitu.”
“Lalu bagaimana dengan kerjasamanya?”
“Semuanya berjalan lancar, Kerajaan Lancer menerimanya dan semua ini berkat Pangeran Priton.”
“ Oh begitu.”