The Lost Harmony

Queensa Melodi
Chapter #3

Chapter 2

Aku memasuki kamarku dengan penuh amarah. Bisa kulihat semua pelayanku ketakutan saat berada disisiku sepertinya hawa membunuhku keluar begitu saja dan tak bisa ku kendalikan.

 “Nona, apa yang terjadi?” ucap Yui yang memberanikan dirinya untuk mendekatiku.walau ku tau dia sedang gemetaran. Aku menghela nafas, “Maaf Yui, aku begitu kesal hari ini”. Yui pun hanya tersenyum melihatku

 “Nona dia mengirimkan surat untukmu.” Yui pun menyodorkan amplop berlogokan bunga Lily.

 “Arthur?” iya membalasnya dengan senyuman.

Entah kenapa tiba tiba aku merasa senang dan lupa akan amarahku sebelumnya. Secepat mungkin aku membuka amplop tersebut.

Dear my beauty Lily

Clara apa kau tidak merindukanku? Aku bosan tanpamu, Apakah kau mau datang ke tempat biasanya? Aku ada kejutan untukmu kalau tidak mau datang, aku akan menghantuimu di dalam mimpi.

Arthur Calisto

Aku tersenyum membaca suratnya, sungguh kekanakan sekali tapi entah mengapa aku sangat senang. Dan tentu saja aku akan datang, aku juga rindu kamu Arthur.

 “Yui siapkan semuanya, aku ada pertemuan rahasia.” Ucapku bersemangat

 “Tentu saja Nona.” Yui segera mengambil gaunku dan meriasku secantik mungkin. Tak butuh waktu lama aku sudah siap meluncur ke tempat pertemuan. Segera ku panggil phoenixku dan menaikinya.

“Terima kasih Yui.” Aku pun berangkat secepat mungkin

‘Sungguh aku tak sabar menantikannya’ batinku.

***

Seorang lelaki menatap tajam Clara, walaupun ia menggunakan pelindung sihir namun, laki laki tersebut dapat melihatnya

 “Sepertinya dia lebih penting dariku.”

Dia menghela nafas, “Irinya…”

Suara gemersik datang mendekati laki laki itu.

“Lapor Tuan, semuanya telah disiapkan.”

“Jalankan dan lenyapkan tanpa tersisa dan satu hal lagi, jangan sampai ada goresan padanya. Jika ada, aku akan membunuhmu. Mengerti.”

“ Baik Tuan.” Seorang itu pergi menjauh.

“Sekarang apa yang bisa kau lakukan Clara.” Ucapnya sambil tertawa terbahak bahak.

***

Clara akhirnya sampai ke tempat tujuan, hanya dengan mengkode menggunakan tangan, phoenix tersebut langsung pergi meninggalkannya. Kini ia menunggu Arthur yang tengah sembunyi entah kemana. Sambil memandangi hutan tersebut dengan kagumnya. Tak seperti hutan lainnya, hutan ini seperti taman. Banyak bunga mawar dan bunga Jade yang akan bersinar saat malam. Kebetulan sekali sebentar lagi malam tiba. Aku akan disini sampai malam, tentu saja aku tidak akan khawatir. Ayahku pergi melakukan hubungan politik dan kakakku sibuk dengan urusannya, sedangkan ketiga adikku bersama ibu tiriku di pavilium lainnya.

Yah mereka sungguh beruntung mempunyai ibu, entah kenapa aku merindukanmu. Padahal aku tak pernah melihat wajahmu.

 “Ah lagi lagi aku menangis, aku memang gadis cengeng.” Ucapku lirih.

“ Iya kau gadis cengeng walaupun begitu, aku menyukaimu.” Ucap seseorang yang merangkulku dari belakang.

“ Arthur?” aku membalikan badan dan terkejut dengan apa yang ku lihat. Entah kenapa, tiba tiba aku menepis tubuhnya dan menjaga jarak dengan cepat.

“Clara kenapa kau menjauh.”

 “ Aku tidak tau, aku-“ aku tidak menyelesaikan ucapanku karena aku sadar yang di depanku bukanlah Arthur.

  “Clara jangan begitu, aku ini Arthur, Arthur Calisto.”

Lihat selengkapnya