The Lost Love

FIDY
Chapter #8

Bab 8 : Give Me Your Forever

"Lu pacaran sama Nadhira?"

"Ha?" Kaget Daniel, dari mana Gio bisa tahu kalau ia berpacaran dengan Nadhira. 

"Bener?" tanya Gio.

"Bener apaan?"

"Lu pacaran sama Nadhira?" tanya Gio sekali lagi. Ia mulai gemas dengan Daniel yang memutar balikkan pertanyaannya. 

Daniel terdiam, ia bingung harus memberi tahu sejujurnya atau ia berbohong. Jika jujur pasti Nadhira akan marah-marah. Tapi, jika ohong pasti hubungan Daniel dan Nadhira akan ketahuan juga. 

"Lu dapet info dari mana?" tanya daniel penasaran, pasalnya ia tidak pernah mempublikasikan hubungannya dengan Nadhira, begitupun sebaliknya. 

"Nggak penting dapet dari mana, tapi bener kan?" Gio benar-benar gemas dengan Daniel yang tidak menjawab pertanyannya. 

"Cuma pura-pura."

"Hah, pura-pura?" Gio Kaget, hampir saja matanya jatuh karena ia melotot ke arah Daniel. Gimana mereka bisa pura-pura pacaran? Dengan temannya sendiri lagi, Daniel memang sudah gila. Benar-benar gila. 

Daniel mengehembuskan napasnya pelan. "Bokap, mau jodohin gua dengan anak sahabatnya, trus gua bilang aja kalau gua punya pacar. Yaudah gini deh akhirnya." Daniel menceritakan sejujurnya.

"Trus Nadhira mau?" tanya Gio, Daniel hanya mengangguk.

"Gila lu, Niel." Gio tak habis pikir dengan jalan pikiran Daniel.

"Bener ya kata orang, kalo orang pinter kelewat batas jadi lakuin yang di luar batas juga," takjub Gio.

"Dih nggak ada hubungannya," tandas Daniel. "Lu tau dari mana ?"

"Adalah, lu nggak perlu tahu."

***

"Lu harus ceritain dari awal sampai akhir ke kita," sarkas Hanna.

Kini mereka sedang berada di kafe, Gio memberi tahu Hanna tentang Daniel dan Nadhira yang pacaran pura-pura.

Nadhira menyenggol lengan Daniel, dengan tatapan mengerikan. "Lu yang kasih tahu mereka ya," bisik Nadhira.

"Gio desak gua."

Hanna masih memberikan tatapan tajam ke Nadhira dan Daniel. "Ceritain."

"Dari mana ya mulainya," bingung Nadhira.

"Mulai dari awal saat kalian berdua mulai pacaran pura-pura Nadhira Aster Kevia," gemas Hanna, ia penasaran sekali dengan cerita mereka kenapa bisa sampai pacaran pura-pura, walaupun sudah di jelaskan oleh Gio tapi Hanna ingin mendengar dari mereka berdua. 

"Daniel aja yang jelasin, dia kan yang mulai semuanya," ucap Nadhira acuh tak acuh. 

Daniel hanya menghela napas, benar di katakan Nadhira, ini semua terjadi karena perbuatannya.

"Sebelum gua jelasin, gua mau tanya dulu. Lu dapet info dari mana, Ji?"

"Dari..." potong Gio, ia menunduk sebelum mengatakan kelanjutannya. "Dari status nyokap lu," jujur Gio.

"Hah? Lu punya kontak nyokap gua? Buat apa? Ngapain? Dapet dari mana?" tanya Daniel bertubi-tubi, pasalnya Daniel tidak pernah memberikan nomor Gio ke mamanya atau sebaliknya.

"Waktu gua ke rumah lu, nyokap lu minta nomor gua katanya biar bisa awasin lu dari jauh."

Pantas saja, waktu acara dinner bersama Nadhira, Karina meminta foto bersama dan mengunggah foto dimedia sosial miliknya. Pasti itu yang membuat Gio tahu.

"Jadi gini..."

Daniel menceritakan kejadian papahnya menjodohkan dia dengan anak sahabatnya, sampai ide hal gila yang membawa Nadhira kedalam permasalahannya.

"Trus bokap lu nggak marahin Dhira, kan?"

"Nggak."

"Syukur deh, awas aja sampe sahabat gua kenapa-napa lu orang pertama yang gua temuin," ancam Hanna.

"Ngeri." Daniel bergidik.

"Tapi kenapa kalian nggak pacaran beneran aja deh, gua malah lebih setuju kalau kalian beneran pacaran sungguhan." Nadhira yang sedang meminum Ice Chocollate tersedak mendengar perkataan Hanna. 

"Ha? Ngaco lu, Na," bantah Nadhira. Mana mungkin Daniel dan Nadhira bisa menjalin hubungan dengan cinta. 

"Ntar juga cinta," goda Hanna dengan ekspresi jahilnya. 

"Nggak mungkin, Na. Daniel bukan tipe gua," tandas Nadhira. Berhasil dapat sinisan dari Daniel. 

"Lu juga bukan tipe gua, Ra. Karena gua nggak ada kandidat lain aja, jadi gua pilih lu," ucap Daniel tak mau kalah. 

"Udah-udah, malah jadi berantem," cegah Gio. 

Hanna hanya tertawa dengan adu mulut Daniel dan Nadhira, berasa liat sepasang kekasih sedang bertengkar, gemas. "Tuh kan cocok udah lu berdua jadi sepasang kekasih, biar kita bisa double date." 

"Ga!" Tolak Daniel dan Nadhira bersamaan. 

Hana dan Gio hanya tertawa melihat kelakuan mereka. "Oiya, sebenernya gua ngajak kalian kemausini bukan cuma ngomong permasalahan ini. Tapi, gua ngajak kalian camping?"

"Camping?" bingung Nadhira.

"Iya camping, cari udara seger." Gio hanya mengangguk tersenyum.

"Ayo ikut yaa, seru tau."

Lihat selengkapnya