"Beneran?"
"Iya Kak," ucap Nadhira sambil menuangkan air panas ke cangkirnya.
"Oke-oke," pasrah Dilla, mungkin ia harus cari tahu sendiri.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 dan kini waktunya pulang. Daniel megirimkan pesan akan menjemput Nadhira, ia berjalan ke depan gerbang kantor tempat kerjanya.
"Loh kak, kok belum pulang?" tanya Nadhira saat sampai di gerbang kantor terlihat Dilla sedang menelpon seseorang.
"Iya nih lagi nunggu ojek online," sahut Dilla.
"Oalah." Nadhira hanya mengangguk mengerti.
"Kamu sendiri belum pulang ?" tanya Dilla.
"Nunggu jemput kak."
Sesaat kemudian motor Daniel mendekati Nadhira dan Dilla yang sedang berdiri di depan gerbang. Daniel membuka helm full face-nya, terlihat wajah Daniel yang tampan membuat Dilla terpesona.
"Ayo, Ra," ajak Daniel, ia tak lupa tersenyum kepada Dilla dan mengangguk kecil memberikan rasa sopannya, senyumannya yang menawan membuat Dilla tak bisa beralih pandangan
"Sebentar, Niel," ucap Nadhira. "Ka, mau aku tungguin nggak sampai ojek online-nya datang?"
Dilla yang masih menatap Daniel langsung beralih ke wajah Nadhira. "Eh, nggak usah, Ra. Kamu duluan aja, lagi juga tukang ojeknya dikit lagi sampai."
"Aku duluan ya ka," ucap Nadhira pamitan dan Daniel yang masih tersenyum. Nadhira naik ke motor Daniel dan memakai helmnya.
Perlahan motor Daniel menjauh dari gerbang kantornya dan Nadhira melambaikan tangannya kepada Dilla.
"Pantesan Nadhira nolak Aidan, pacarnya seganteng itu, siapa yang nolak," gumam Dilla.
***
Daniel tidak langsung mengantarkan Nadhira kerumahnya melainkan ke mall.
"Kita ke mall bentar ya, gua mau beli kado buat Mama," sahut Daniel saat sedang memakirkan motornya.
"Tante Karina, ulang tahun?"
"Iya."
"Gua nggak tau, kue yang enak dan kado yang cocok buat Mama apa," ujar Daniel.
"Baju? Di butik nenek gua?"
"Jangan baju lagi, karena gua kemaren baru beli baju di butik nenek lu kan." Nadhira mengangguk mengerti, benar juga.
"Pertama-tama kita ke toko kue dulu," sahut Nadhira.
Mereka segera mencari toko kue yang ada di mall tersebut, Nadhira memilih kue yang paling enak yang pernah gadis itu coba.
"Kue ini ya mba," sahut Nadhira menunjuk kue coklat yang ada di atalase kaca toko itu.
Disana juga tersedia ice cream, dessert, coffe, donat. "Ra, lu mau ice cream nggak?"