"Aku melihat ada sebuah Cahaya, Cahaya itu menerangi Jalanku."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
- 20 Tahun Kemudian -
[ Dipelabuhan Tanjung Priok ] - Malam
Langit Senja begitu Cerah yang dihiasi Awan-awan yang indah itu. terdengar suara Kicauan Burung-burung dan suara bising Kapal-kapal besar pengangkut barang. juga terdengar ada suara beberapa orang pekerja ditempat itu, mereka terlihat sedang sibuk memperhatikan kontainer barang yang diangkut oleh mobil pengangkut barang.
Disisi lain, dari jarak kejauhan terlihat ada seorang pria muda berusia 27 tahun. sedang bersembunyi dibalik kontainer-kontainer itu. entah sejak kapan pria muda itu ada di balik kontainer itu. disaat dia sedang bersembunyi dan mencoba agar tidak mengeluarkan suara sama sekali.
Tiba-tiba ada 5 orang pria paruh baya berpenampilan yang menakutkan itu, mereka terlihat sedang mencari - cari seseorang. mereka menanyakan seseorang yang mereka cari itu, kepada semua pekerja & petugas di area itu. dan jawaban dari semua pekerja & petugas di area itu mereka sama sekali tidak melihat pria muda itu.
~ 2 Jam Kemudian ~
5 pria paruh baya itu pergi, setelah mereka mendengar jawaban itu. mereka berpikir mereka sudah kehilangan jejak pria muda itu. mungkin karena, sudah malam jadi mereka sulit untuk menemukan pria muda itu. mereka akan mencari lagi besok pagi. salah satu dari mereka berbicara "Ya sudahlah, kita cari lagi besok pagi saja" mereka ber-lima pun pergi meninggalkan tempat itu. mereka menaiki mobilnya masing-masing.
Pria muda itu, mengintip dari balik kontainer-kontainer itu. dan menghela nafas "Huft! Syukurlah.... akhirnya mereka pergi juga. Aku harus segera pergi dari tempat ini sebelum shubuh, mereka pasti akan kembali lagi,"Ucap Chung Li menghela nafas.
Ketika dia sedang berjalan sambil melirikan matanya untuk melihat kalau sekelilingnya sudah aman, tiba-tiba dia menabrak seorang pria paruh baya berusia 46 tahun. pria paruh baya itu terlihat sedang membawa barang-barang yang turun dari kontainer. pria muda itu membantu mengumpulkan barang-barang yang dibawa oleh pria paruh baya itu.
Pria paruh baya itu pun berterima kasih kepada pria muda itu, dia memberikannya satu botol air mineral. dia bertanya kepada pria muda itu. "Nak, kamu anak baru yah?! kok sepertinya saya tidak pernah melihatmu sebelumnya."tanya pria paruh baya itu.
Pria muda itu tersenyum dan berbicara "Saya bukan pekerja disini Pak, Saya cuma kebetulan lewat sini aja"Ucap Chung Li.
Pria paruh baya "Wahh, kebetulan sekali yah." dia pun bertanya lagi. "Kamu tinggal didekat sini Nak?"tanya pria paruh baya itu.
Pria muda itu tersenyum dan berbicara "Iya, Pak. Tapi, saya ada rencana untuk pindah dari sini."Ucap Chung Li.
"Humm.... kebetulan didekat rumah saya ada kontrakan yang kosong Nak. Kalau mau nanti bapak antarkan?"tanya pria paruh baya itu.
"Syukurlah, Saya tidak usah mencari-cari kontrakan lagi pak. Boleh pak saya tertarik untuk tinggal disana"Ucap Chung Li.
Mereka berdua pun pergi meninggalkan tempat itu. Mereka pergi untuk melihat kontrakan yang kosong itu.
~ 15 Menit Kemudian ~
[ Diperkampungan Kelapa Gading ] - Malam
Mereka berdua akhirnya sampai di tempat kontrakan itu, pria paruh baya itu mengantar pria muda itu untuk bertemu pemilik kontrakan itu. setelah bertemu dengan pemilik kontrakan itu, pemiliknya pun memberi kuncinya. pria muda itu membayar uang kontrakan itu, untuk 2 bulan kedepannya.
Pria paruh baya yang mengantar pria muda ke kontrakan pun pulang ke rumahnya. pria muda itu berterima kasih kepada pria paruh baya itu.
"Pak, Makasih banyak yah sudah membantu saya. menemukan kontrakan ini"Ucap Chung Li tersenyum.
"Iya, Nak nggak apa-apa. Bapak cuma membantu aja, udah senang banget loh!"Ucap Adam.
Pria muda itu mengeluarkan 3 lembar uang yang berwarna pink. dia memberikan uang itu kepada pria paruh baya itu.
"Pak, ini saya ada sedikit rezeki. Tolong diterima yah Pak."kata pria muda itu dengan tulus.
Pria paruh baya itu pun tidak menyangka kalau pria muda yang sudah dia tolong itu, memiliki hati yang baik sekali."Loh! Terima Kasih banyak ya, Nak. Bapak jadi tidak enak nih"jawab pria paruh baya itu.
Setelah itu pria paruh baya itu pun pergi. dia tidak mau pulang terlalu larut karena, keluarganya yang sudah menunggu dirumahnya. pria paruh baya itu berpamitan dengan pria muda itu.
- 1 Bulan Kemudian -
Langit Pagi begitu Cerah yang dihiasi Awan-awan yang indah itu. terdengar suara Kicauan Burung-burung dan suara bising warga, knalpot motor & suara klakson mobil berlalu lewat. begitulah suasana yang ada disekitar kontrakan yang ditinggali oleh pria muda itu.
Hari ini adalah hari dimana. dia pertama kali-nya untuk melamar pekerjaan, yang ditawarkan oleh pria paruh baya yang membawanya ke tempat kontrakan ini. sebenarnya, pekerjaannya tidak susah dia hanya menjaga toko yang menjual barang elektronik seperti handphone, kamera dan lainnya. cuma yang terberat adalah toko area tempat kerjanya itu, tempat yang sering sekali kedatangan preman-preman.
Awalnya, pria muda itu ragu untuk menerima tawaran pekerjaan itu.Tetapi, dia berpikir dua kali lagi kalau dia tidak menerima tawaran itu, nanti dia mau makan apa untuk sehari-harinya. Akhirnya, pria muda itu pun menerima tawaran dari pria paruh baya itu.
Menurutnya, bukan masalah yang besar juga untuk menjaga toko tempat kerjanya itu dari gangguan preman-preman. itu juga bisa menjadi latihannya untuk mengasah kemampuan bela dirinya itu, jika nanti ada bodyguard ayah-nya yang datang melawannya.
Oleh karena itu, agar nanti dia sulit dikenali. pria muda itu pun mengganti nama aslinya menjadi Michael Li. dan dia juga mengubah penampilannya. hanya dengan cara itu, dia tidak akan mudah dikenali oleh bawahan ayahnya itu.
[ Tk. AMANAH ELECTRONIC Kelapa Gading ]
Pria muda itu berjalan dengan gagah. dia berpakaian casual Tapi, terlihat keren. dia mengenakan baju T-shirt berwarna baby blue dan jacket hitam pekat. dia juga mengenakan jeans & memakai kacamata photocromic. dia berjalan ke tempat kerjanya itu, dia berharap semoga saja dia diterima.
Pria paruh baya bilang katanya banyak juga yang ingin pekerjaan itu, walaupun hanya sekitar 30 pelamar. Tapi, test bela dirinya yang paling sulit. ini bukan permasalahan hanya sekadar sebuah toko electronic saja, ini masalahnya isunya itu preman yang sering mengganggu toko-nya bapak Abdullah adalah saingan-nya yang hatinya memiliki perasaan yang kurang baik.
Karena, barang-barang dari tokonya bagus dan dia tidak pernah sedikit pun curang dalam menjual barangnya itu. para pelanggannya sudah memberikan kepercayaan kepadanya. biasalah dalam berbisnis pasti ada saja gangguannya, itulah untuk melatih diri kita.
Saat tiba di toko itu, sudah ada 14 pelamar yang diseleksi. kalau dihitung dengan pria muda berarti sudah ada 15 pelamar yang diseleksi.
Pria paruh baya berusia 54 tahun, yang berada didepannya itu memberikan intruksi kepada 15 pelamar yang terseleksi itu. untuk melakukan test bela diri. jika mereka bisa melakukan test bela diri itu dan melawan pelatih bela dirinya, dia akan terpilih menjadi pekerja di tokonya yang sekarang ini maupun di cabang toko yang sudah ada dibeberapa daerah.
~ 3 Jam Kemudian ~
Giliran terakhir, pria muda itu yang melakukan test bela diri itu. dia pun mengepalkan kedua tangannya itu dan memasang kuda-kudanya dengan lebar. dia sudah diposisi siap untuk melawan, pelatih bela dirinya pria paruh baya itu.
Saat pelatih itu ingin memukulnya, pria muda itu dengan lincah menghindari pukulannya itu. dia pun membalas pria paruh baya itu dengan cepat ia memiting batang lehernya. pria paruh baya itu pun terkejut, karena serangan mendadaknya itu.
Pria paruh baya itu pun akhirnya melawannya balik, dia memukul pria muda itu dan memberikannya tendangan lurus ke depan. hingga pria muda itu terjatuh ke aspal, pria muda itu pun kembali berdiri dan bangkit lagi.
Pria muda itu melawan balik, dia memberikan tendangan lurus ke depan. dia juga memukul pria paruh baya itu 3 kali pukulan, hingga pria paruh baya itu terjatuh ke aspal. pria paruh baya itu pun kembali berdiri dan bangkit lagi, saat dia ingin memukul pria muda itu. pria muda itu pun dengan cepat mengkunci pergelangan tangannya dan lehernya itu sehingga dia tidak bisa melawannya lagi.