"When you strange, no one remember your name.”
People are Strange: The Doors
1980
Surat kabar Sacramento Bee menyebutnya State Slaughter beberapa bulan belakangan, atas pembunuhan ganda di Goleta dan Ventura. Sementara itu, sebuah kota indah berpagar bibir pantai dan ditumbuhi palem tinggi; Dana Point, akan tumbang malam ini.
State Slaughter berjalan lambat dalam malam berpenerangan redup, di antara sisa-sisa salju di pinggir akar pohon palem—di jalanan tenang komunitas Cockleshell Drive. Ia berbekal sarung tangan dan topeng ski. Saku jaketnya menyimpan sebuah senter dan revolver miroku—perlengkapannya tiap aksi malam. Matanya yang biru berkilat-kilat, memandangi pantulan cahaya yang berkedip-kedip di lautan lepas sebelah kanan.
Cockleshell Drive benar komunitas yang cantik. Jalan bersih dan ditumbuhi palem tinggi, rumah-rumahnya berpagar enam sampai tujuh kaki, dengan pemandangan ke lautan luas. Tempat mangsa-mangsa terpilih State Slaughter menghabiskan hari.
Malam lima Febuari ini terlampau tenang, dingin, dan kosong. Tidak ada kendaraan berlalu. Tidak ada seorang pejalan kaki malam hari. Kecuali seekor predator yang lapar. Suasana yang tepat untuk besuk pagi yang akan penuh kelap-kelip sirene polisi. Mereka menggerumun di sekeliling sebuah rumah dalam garis kuning, atas penemuan dua tubuh yang terbujur kaku. Tubuh-tubuh dengan sisa-sisa kepala berhamburan ke dinding.
Akan tetapi siapa yang melakukannya, telah lenyap dalam kegelapan malam.
Perlahan State Slaughter melepas topengnya skinya. Jalannya masih tenang, sambil membiarkan angin mendesis di antara rambutnya yang cokelat terang sedikit pirang. Siapa pun kali ini bisa melihat wajahnya. Wajah yang tergambar dalam sketsa-sketsa tak terbaca kepolisian yang tersebar dalam bermacam-macam surat kabar, wajah yang telah menghantui seantero California lebih dari satu dekade, wajah yang telah meneror ratusan orang.
Jantungnya mengetuk-ngetuk keras tulang rusuknya hingga memedih. Napasnya melambat dan lebih berat.
Ada gumpalan keinginan yang membuatnya mual, untuk mencoba mengetuk salah satu pintu depan di komunitas itu, lalu bicara, “Selamat malam, saya State Slaughter.”