Khayana nyaris terjatuh dari anak tangga jika ia tidak melepaskan buku-bukunya untuk berpegangan.
Seorang anak laki-laki tanpa peduli melewatinya dan mendorongnya cukup keras. Seolah dikejar maut yang jaraknya tinggal sejengkal, anak laki-laki itu menyusuri tangga dengan terburu-buru.
Hanya menghela napas, Khayana mengambil kembali buku-bukunya yang terjatuh tanpa berusaha protes atau memaki. Ia tahu hukum apa yang berlaku bagi dirinya. Diam dan jangan cari masalah.
Sesampainya di lantai satu, ia menyadari halaman sekolah kini ditumpahi siswa-siswi yang entah kenapa berwajah panik. Khayana yang mengikuti arah pandang mereka seketika mendongak.
"Lapor Pak Sigit! Cepet!" teriak beberapa anak diikuti sahut-sahutan sesudahnya.
"Julian mau bunuh diri!"
****
Enand melakukan permohonan itu lagi. Memohon pada sang waktu untuk melunakkan aturan dimensinya yang kaku.