The Morning Sky After Pain

Shavrilla
Chapter #2

BAB 2 - Menemukan Rumah di Tengah Luka

Pada malam hari Leon dan Disa tiba di sebuah apartemen luas di kawasan elit kota. 

Dari luar terlihat bangunannya tampak modern dengan dinding kaca besar, sementara di dalam interiornya bergaya minimalis elegan. 

Langit-langit tinggi dengan lampu gantung kristal, dan lantai marmer putih berpadu harmonis dengan perabotan mewah berwarna krem.

Disa menggendong Yuka yang masih tertidur, menaruhnya hati-hati di tempat tidur bayi di sudut ruang tamu.

"Aku sudah menyiapkan ini sejak kemarin," bisik Disa pelan agar Yuka tidak terbangun sambil tersenyum kecil.

Leon berdiri mematung, ia melepas mantelnya, "terima kasih Disa, tapi kenapa sudah disiapkan? Apa emang kamu sudah merencanakan ini". Tanyanya heran dengan adanya tempat tidur dan keperluan bayi lengkap.

Disa hanya tersenyum dan berjalan ke arah dapur dan tak lama kemudian menyerahkan secangkir teh hangat yang mengeluarkan aroma jahe dan madu pada Leon yang duduk di sofa ruang tamu.

"Minum dulu, Kak Leon. Kamu butuh menghangatkan tubuhmu," ucapnya lembut sambil duduk disampingnya.

Leon mengangguk pelan, meminum sedikit. Kehangatan teh itu menyebar ke seluruh tubuhnya.

Tiba-tiba, tangis kecil mengganggu keheningan. Yuka menggeliat dalam tempat tidur bayi, wajah mungilnya terlihat haus.

Disa segera bergerak. "Biar aku bantu," katanya, mengambil susu formula. Ia menyiapkannya terlihat seperti sudah biasa, lalu membimbing Leon.

"Seperti ini... pegang lehernya, biarkan dia merasa aman." Sambil mempraktekannya.

Leon mengulurkan tangannya yang gemetar. Ia takut, tidak terbiasa, dan sebelumnya Leon selalu membuat Yuka menangis tak nyaman. Tapi kini begitu mempraktekann apa yang Disa lakukan, Yuka tampak tenang dalam pelukannya.

Leon menarik napas berat, suaranya lirih hampir tak terdengar. "Disa... aku akan membesarkannya sebagai anakku."

Leon menunduk, menatap bayi di pelukannya.

"Aku... belum tahu bagaimana caranya. Tapi aku tahu satu hal, aku akan melindunginya. Apa pun yang terjadi."

Disa menatap Leon, matanya terpana namun tetap terlihat tegas. Ada sesuatu dalam caranya menatap Leon.

"Kak Leon," katanya pelan. "Sebenarnya, aku datang menemuimu dengan tujuan membesarkan Yuka bersamamu." Ucap Disa pelan.

Leon menoleh bingung.

Disa sedikit ragu, hingga akhirnya mengatakan. "Aku tahu ini terdengar aneh," lanjut Disa suara pelannya bergetar. 

"Aku tahu mungkin Kak Leon merasa asing denganku, tapi aku sudah berjanji pada Lena bahwa aku akan menjaga Yuka. Aku ingin menepati janjiku dan aku juga ingin menyayangi dan melindunginya." Ucap disa sambil memegang dadanya pelan memastikan bahwa ketulusannya tersampaikan.

Leon menatap Disa dengan penuh keraguan dan mencari ketulusan di balik kata-katanya.

"Kenapa?" bisiknya. "Kenapa kamu mau melakukan semua ini?" Ucap Leon pelan.

Disa menghela napas panjang.

"Aku... ". Suara Disa ragu.

"Lena, dia selalu melindungiku... kali ini aku akan melindungi miliknya" ucapnya pelan dengan senyum tulus penuh kerinduan.

Suaranya pelan namun penuh keyakinan. Lanjutnya, "Maukah kamu membesarkannya bersamaku".

Leon terdiam, dadanya terasa campur aduk.

"Lena, apakah kamu juga mengirimkannya untuk membantuku". Bisik Leon dalam hatinya.

Lihat selengkapnya