"Istriku?" Disa menatapnya heran.
Leon mengembalikan ponsel Disa. Di layar, kontak Leon kini berubah 'Suamiku'.
Leon menatap Disa serius dan tersenyum lembut. "Aku tidak berniat berpisah denganmu, Disa. Jadi... kupikir aneh kalau menyimpan kontakmu cuma dengan nama untuk waktu lama."
Disa terdiam sejenak, sebelum akhirnya tersenyum kecil. "Baiklah, suamiku," katanya setengah menggoda, dalam hatinya senang sambil tersenyum pada layar ponselnya.
Leon mengangkat alis, pura-pura tersinggung, tapi akhirnya ikut tertawa kecil.
"Oiya aku juga mau telepon tukang bangunan langganan keluarga," kata Leon, kembali fokus pada ponselnya. "Aku mau mereka cek atap sekalian perbaiki interior rumah. Sepertinya ada banyak bagian yang harus segera diperbaiki."
Disa menyalakan laptop. "Sekalian aku hubungi sekretarisku. Aku mau kirim daftar perabotan baru. Besok pagi kurir bisa antar, termasuk untuk dapur, ruang tamu, dan kamar."
Leon mengangguk.
Waktu pun berlalu.
Setelah makan malam sederhana, Disa kembali menidurkan Yuka. Leon menyusul, memegang sebuah bingkai foto di meja laci yaitu foto Disa dan Lena tersenyum di hari kelulusan saat SMA.
Di foto tertera nama sekolah dan tahun kelulusannya. 'The Ainsworth School - 2019'
Di waktu yang sama, Disa berkata pada Leon. "Aku mau mandi dulu. Tolong jaga Yuka sebentar, ya?" kata Disa sebelum keluar kamar.
Leon mengangguk pelan.
Leon duduk di kursi dekat tempat tidur bayi, menatap wajah tenang Yuka, Leon berkata dengan suara pelan.
"Lena... kau pernah bertanya siapa cinta pertamaku kan. Sekarang dia menjadi istriku."
Pikiran Leon kembali ke masa lalu saat pertama kali bertemu Disa.
Masa lalu. Di kamar Leon - Musim dingin 2015.
"Kakak, apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya Lena masuk tanpa mengetuk pintu kamar.
Leon menoleh ke arah Lena, "bisakah kamu mengetuk pintu!" Ucapnya tegas.
"Maaf, maaf. Lain kali aku akan mengetuk pintu". Ucap Lena duduk di kasur Leon menatap Leon sedang belajar di meja belajarnya.
"Kakak, kamu tahu kan teman baruku, Disa, kita pernah bertemu di depan gerbang sekolah." Ucap Lena menyilangkan kakinya di atas kasur.
Leon hanya terdiam dan tetap menatap bukunya.
"Kak, kamu harus kenalan sama Disa! Aku yakin kalian cocok!" kata Lena dengan mata berbinar.
"Jangan mengenalkanku dengan anak kecil, aku tidak tertarik dengan anak SMP". Jawab Leon datar.
"Disa... dia walaupun begitu dia sangat baik, sepertinya dia terlalu hebat juga untuk Kakak sih!" Ucap Lena dengan nada meledek.