The Morning Sky After Pain

Shavrilla
Chapter #15

BAB 15 - Maafkan Disa, Ayah

“Jadi maksudmu, kamu akan menyalahkan putriku karena mendorongnya? Kamu harus segera menyingkirkan gadis itu jika kamu tidak ingin kehilangan apapun” kata Ayah mertuanya dengan nada tajam.

Ayah mertuanya berdiri, melangkan mendekat dan memegang pundak Rhodes dari samping berbisik. “Dengar baik-baik Rhodes, ini bukan soal cucuku atau reputasi rumah sakit, ini demi kehormatan keluarga. Kamu harus meninggalkan aibmu jika tidak, aku tidak akan tinggal diam.” dengan suara sedikit mengancam.

Ayahnya menoleh sebelum keluar menutup pintu, “Kau telah membawa pohon beracun ke tamanmu, bukankah ini waktunya untuk menebangnya sebelum racunnya menyebar”. Ucapnya lalu menutup pintu.

Rhodes terdiam dan duduk di sofa dengan wajah yang bingung harus bagaimana.

Terdiam sejenak, dan berjalan ke arah luar.

”Aegis, pulanglah lebih dulu bersama supir. Tenangkan ibuku dirumah. Katakan tidak terjadi masalah besar.” Ucapnya sambil menepuk pelan punggungnya.

Melangkah mendekat ke arah bibi pengasuh, mengajaknya minum di cafe rumah sakit.

Menatap gelasnya sejenak, lalu membuka pembicaraan, “terima kasih, selama ini sudah merawat putriku Bi Nia, aku tahu ini mendadak” ucapnya sedikit ragu.

Menjawab dengan senyum tipis, “Kalau ini tentang Nona Disa, tentu saja itu sudah tugas saya Pak”. Ucapnya sopan.

“Saya… ingin minta tolong satu hal terakhir. Jaga Disa. Bukan sebagai pengasuh lagi. Tapi sebagai orang yang bisa dia percaya, sampai dia cukup kuat untuk berdiri sendiri.” Kata Rhodes menarik nafas dalam langsung menatap lurus.

terdiam sesaat, ekspresinya berubah

“Bapak mau pergi?”

Mengangguk pelan

“Ada hal yang harus saya hadapi. Tapi saya tak mau Disa sendirian. Saya akan membayarmu dan memenuhi semuanya mulai dari tempat tinggal, uang bulanan, keperluan hariannya. Saya tidak akan membiarkan Disa kekurangan.” Ucapnya pelan.

Lanjutnya, “jadi tolong, jagalah Disa untuk saya” ucapnya memohon tulus.

“Maaf, Pak… saya sudah merawat Disa sejak dia belum bisa bicara. Tapi ini bukan soal uang bagaimana perasaannya jika nona berpikir dia dibuang.” Jawabnya dengan rasa khawatir pada Disa.

“Saya tahu. Justru karena itu saya percaya padamu. Dia lebih banyak percaya padamu… daripada saya.” Ucap Rhodes tegas, “biarkan dia berpikir seperti itu asal jangan pernah kembali, aku hanya perlu dia hidup”. Ucapnya memalingkan wajah.

“Kalau itu demi Disa, saya akan tetap di sisinya. Jadi jangan khawatir Pak.” Ucapnya dengan nada cemas.

“Hanya dengan ini, aku bisa membuatnya aman, aku akan mengirimkan uangnya dan jangan pernah hubungi aku setelah ini. Bereskan semua barangnya dan pergi setelah Disa keluar dari rumah sakit” ucapnya berdiri dan membungkuk sopan.

Di kamar pasien VIP anak.

Disa sudah tersadar, dokter sedang mengeceknya dan pintu terbuka, Ayahnya datang keruangan, perawat dan dokter pun pergi.

Lihat selengkapnya