The mosby

Fahmi Sihab
Chapter #11

I Am Not Frankie De Jong

Setelah dua minggu gua menjalankan kesenangan yang sangat amat, seengaknya buat gua, ga tahu si buat Aulia, tapi kayanya dia juga seneng si. Gua dan dia merutinkan chattingan di whatsapp. Gua membicarakan hal-hal yang gua dan dia sukai, begitu pun sebaliknya. Gua udah mulai jadi tempat dia nyeritain keluh kesahnya, gua juga udah bisa jadi tempat pertolongan pertama buat dia, udah kaya first aid. Dan sekarang gua mulai berfikir untuk menyatakan dan mengikat Aulia untuk seenggaknya ga kemana-mana sampe gua siap buat ngelamar dia. Ya secara kasar sih gua tetep ngajak dia pacaran. Walaupun gua ga berencana untuk lama-lama dan gua tahu persis Aulia pun ga mau itu terjadi, apalagi dengan basic dia seorang alumni pesantren dengan kecenderungan untuk ga pacaran dan ini berkaitan dengan idealisme dia, bahwa orang hanya bisa berkomitmen serta serius hanya apabila dia mengajak ke jenjang pernikahan.

Gua mencoba chat Aulia untuk mengatur jadwal pertemuan gua, gua ketik sapaan sederhana tapi kali ini dengan unsur keislaman. “Assalamualaikum”, cukup islami dan sederhana kan. Gua tahu kalian agak sedikit mengeluh karena udah kesekian kalinya gua bahas tentang konsep sapaan dan memanfaatkan sisi kesederhanaan sebagai set up buat jokes yang gua tulis. Ah persetan, baca mah baca aja, dasar pembaca ga tahu diri, huuu.

Udah sekitar dua jam chat gua belom di balas juga, gua agak sedikit mulai memikirkan dan agak sedikit khawatir. Gua menyadari satu hal bahwa kadang saat ada kabar buruk dan tidak mengenakan selalu ada perasaan aneh yang tiba-tiba datang menghampiri kita. Termasuk saat kita menyinggung manusia, ada kepekaan kita terhadap kondisi orang itu tersinggung atau nggak. Walaupun dia ga menunjukan itu.

 Gua ga harusnya memikirkan kenapa Aulia ga bales, karena ini hari Jumat, hari di mana dia masih ada jadwal ngajar dan hari ini juga dia punya jadwal ngajar tambahan. Tapi kayahawatiran gua terus-terusan memuncak. Gua sempat terfikir untuk spam chat ke Aulia. Persis kaya temen gua namanya Dedi yang ngirim p sebanyak 25 kali ke cewek, gara gara telponnya ga di jawab padahal itu jam 23.30, itu kan jam orang lagi tidur. Kalo dia jawab, dan jawab dengan kondisi seger harusnya pas kondisi kaya gitu lu khawatir, karena siapa tahu cewek lu sebenernya LC dari salah satu di tempat karaoke.

Lihat selengkapnya