“A..Apa?“ ujar Vanessa terkejut tak percaya, “Aku sudah ingat semuannya” ujar Amerlie lagi. “Memangnya apa yang kau ingat dan apa buktinya?” ujar Ace tak percaya dengan apa yang di katakan Amerlie. “Aku ingat siapa aku sebenarnya, aku adalah Ratu Anastasia Waverly. Aku penguasa negri ini sebelum kau adikku” ujar Anastasia. “Buktinya?” ujar Vanessa , “Penobatanmu menjadi pemimpin negri ini bukan hasil dari para mentri, melainkan saran dari mantan Jendral negara kita” ujar Amerlie. “Masih terlalu umum! Aku bisa saja mengorek informasi tentang itu. Jangan percaya dulu Vanessa! Bisa saja dia berbohong untuk menjebak kita” ujar Ace yang masih belum percaya.
“Kau benar, orang lain bisa saja mencari informasi itu! coba lagi, atau akan kuceritakan lagi semua tentang dirimu” ujar Vanessa, “Kau yakin?” tanya Anastasia. “Kenapa aku harus ragu?” ujar Vanessa, “Hhhh…Baiklah, jangan menyesal” ujar Anastasia. Kemudian Anastasia menceritakan semua aib adik bungsunya itu.“Pfft, Nessa jangan sampai apa yang dikatakan gadis itu benar ”ujar Ace menahan tawa. “Dia benar.” ujar Vanessa, “Jiahahahahahahahahahahahaha….Aku tidak percaya ini! Hahahahahaha…..Ternyata kau itu penakut” ujar Ace tertawa lepas.
“Ke…Kenapa kakak ceritakan semua aibku? Kau kejam kak!” rengek Vanessa, “Habisnya, aku sudah kehabisan akal, mana kamunya nggak mudah percaya. Ya akhirnya aku ceritakan saja aibmu biar kau percaya” ujar Anastasia santai. “Haha…hhh, tunggu sebentar. Dari tadi aku sebenarnya curiga jangan – jangan ini….” ujar Ace kemudian menyentuh rambut Anastasia, kemudian menariknya. “Rambut palsu?” ujar Ace, kemudian terlihat rambut panjang berwarna biru laut bergelombang. “Sudah jelas bukan? Aku ini Anastasia” ujar Anastasia. “Bisa saja kau mewarnainya” ujar Ace yang masih belum percaya.
“Apa?! bahkan sudah kuceritakan Aib adikku sendiri kalian berdua masih belum percaya?!” ujar Anastasia, “Pertama, dari mana kau tau kalau penobatanku adalah saran dari sang jendral, padahal kau sudah tak ada disana, kedua dari mana kau tau aku Vanessa?” gertak Vanessa. “Wah bisa galak juga ni orang” pikir Ace, “Buku diaryku itu terbakar karena kecelakaan…” ujar Anastasia. “Kenapa jadi buku?” potong Ace, “Makanya dengarkan dulu!” bentak Anastasia pada Ace. “Vanessa buka halaman dimana tertulis ‘ jantungku berdetak kencang’!” perintah Anastasia, Vanessa pun membukanya.
“Sebenarnya halama itu terbakar setengahnya bukan? Makanya kau membaca Halaman yang masih belum terbakar, sehingga membuat alur ceritanya tidak nyambung. Sebenarnya di bawah tulisan itu tertulis ‘saat berada di dekatnya’ bukan ‘entah kenapa lagi!” ujar Anastasia. “Kenapa jadi mempermasalahkan tulisan yang ada di buku itu?! itu bukanlah sesuatu yang penting!” ujar Ace, “Kau! Berhentilah meremehkan sesuatu! Bisa jadi yang kau remehkan adalah sesuatu yang sangat besar pengaruhnya dengan apa yang kau tuju!” ujar Amarlie.
“Kauu…..!!” ujar Ace, “Tunggu Ace, dengarkan saja dia” ujar Vanessa. “Lalu di sore hari, Kakakmu dia melamarku. Mungkin agak kedengaran gila seorang rakyat biasa melamar seorang ratu, tapi sebenarnya kakakmu bukan orang biasa, dan kau sudah tau itu kan. Karena ingatanku sudah kembali di hari itu, aku tau dia sangat cerdik namun terkadang bisa jadi sangat licik, jadi aku menerimanya dan mencoba memicu ingatannya. Beberapa hari setelah itu, kami menikah diam – diam. Bahkan aku membayar lebih pada perkerja yang mempersiapkan pernikahan kami untuk merahasiakannya”.
“Lalu aku sempat kembali ke Istana lalu pergi ke kediamannya Jendral Raider memberitahukannya pada Jendral Raider, bahwa aku sudah menemukan keluarga kalian, bahkan menikahi kakak tertua mu. Kemudian dia bilang untuk kembali kesana, ke Istana Geralda lebih tepatnya sisi bagian timur istana. Seperti yang tertulis disitu aku pergi ke istana bersama William, dan menemukan harta yang terpendam. Awalnya harta itu adalah harta Warisan kerjaan Lily dan Geralda untuk keturunan masing – masing dari kedua belah pihak. Namun ketika penyatuan dua kerajaan menjadi satu negara, harta itu menjadi harta warisan milik Dallesca Lothia. Tentu saja harta itu bukan hanya berupa emas dan permata. Dalam surat wasiat lama ditulis ada banyak minyak bumi didalam negara kita dan di simpan di suatu tempat, dan yang menemukannya adalah kami”.