The Mystery of Country

Najwa Rana
Chapter #19

The War

Hari peperangan itupun tiba, semua masyarakat sudah di pindahkan ke tempat yang aman. Anastasia meminta semua mentri, Putri Vanessa, dan yang lain untuk ikut. Namun Adeline menolak dengan alasan dia akan menunggu saudaranya yang lain sadar, dan akan membantu Ace untuk menjelaskan semuanya pada yang lain.

Geralda ruins, Lab Shine Shimell 11.30 AM

“Jadi mereka sudah mengetahuinya ya?” ujar Nicholas. “Maafkan aku kak” ujar Anastasia, “Oh, tidak apa – apa adikku sayang, ini bahkan menjadi jauh lebih menarik…” ujar Nicholas sambil mengelus kepala Anastasia. “Ugh, aku paling benci diusap – usap seperti ini” batin Anastasia. “Aku akan pergi mengunjungi Boneka kita sebentar” ujar Nicholas. “Oh, terserah kau saja aku akan pergi untuk mempersiapkan yang lain” ujar Anastasia.

“Bagimana kondisinya sekarang?” tanya Nicholas. “Yang satunya seharusnya sudah siap, dia tak memiliki emosi marah, sedih atau apapun. Tapi pikirannya mencoba untuk bebas” ujar salah seorang professor. “Bagaimana dengan yang satunya?” tanya Nicholas. “Sepertinya rencana anda berhasil, dia langsung setuju ketika ditawari sebuah kerja sama oleh Sandra” ujar Professor itu lagi.

“Untuk Armor dan senjatanya, kami sudah membuat armor baru yang terbuat dengan emas, dan besi yang sangat kuat serta jet yang sudah kami perkuat untuk Sandra. Kami juga menambahkan alat di dalam tenggorokannya agar dapat mengeluarkan suara hipnotis yang jauh lebih kuat. Untuk senjatanya kami memberikannya dua Katana yang disimpan di bagian punggungnya, dua tembakan di bagian tangannya, dan juga 5 belati yang disimpan di bagian pinggangnya” jelas salah satu professor lainnya.

“Dan untuk Keith kami juga sudah memperkuat armornya. Kami juga memberinya senjata di tangannya agar dapat mengeluarkan api, dan kami juga memberikan Chip ditangannya supaya bisa mengendalikan robot rantai yang lebih kuat” ujar salah seorang professor. “Bagus! Kalau begitu biarkan aku menambahkan sesuatu padanya” ujar Nicholas sambil tersenyum licik.

Kemudian ia seperti memasukkan sesuatu kedalam tangan Kayla dengan mesin. “Lepaskan mereka berdua, aku rasa mereka sudah cukup siap” ujar Nicholas. “Baik tuan” ujar salah satu professor. “Srrriiiiiinnnggg!!!!” , tubuh Kayla dan Xavier pun keluar dari tabung itu. “Selamat siang tuan” ujar mereka berdua dengan suara mekanik.

“Sandra, aku tau kau bisa bicara dan bersikap lebih natural” ujar Nicholas. “Tentu saja, dengan energi negative dari pikirannya sendiri, membuatku menjadi semakin berkuasa dalam tubuhnya. Bahkan dia sendiri langsung menyerahkan tubuh dan kendali pikirannya padaku ha ha ha” ujar Sandra. “Kerja bagus Sandra!” ujar Nicholas.

“Semua ini tak akan berjalan selancar ini tanpa rencanamu tuan kau hebat sekali!” puji Sandra. “Bagaimana denganmu? Bukankah dia seharusnya sama dengan pikiran Kayla?” tanya Nicholas. “Pikiran Xavier sepertinya sudah ada yang merubahnya” jawab Keith. “Bagaimana bisa bukankah sebenarnya dia sudah memiliki semacam kelainan jiwa?!” ujar Nicholas. “Kalau dilihat dari memori ingatannya memang dia punya kelainan jiwa, tapi itu dulu sudah sekitar beberapa minggu yang lalu. Ada yang sudah membuatnya berubah dan kembali menjadi normal” ujar Keith. “Ada seorang wanita berambut putih pirang yang sudah merubahnya” ujar Keith lagi.

“Saat ini dia sedang berusaha untuk kembali sadar, tapi aku melumpuhkannya. Jadi dia tidak akan pernah sadar sampai aku dinon-aktifkan” ujar Keith lagi. “Bagus kalau begitu Keith kau pergi ke gerbang depan bawa beberapa pasukan robot bersamamu” ujar Nicholas, “Baik tuan ujar Keith kemudian iapun pergi. “Sandra aku sudah memberikanmu akses ke seluruh lab ini. Dan sekarang sudah ingin kau membereskan semua sampah disana. Mereka sudah tidak berguna lagi bagiku” bisik Nicholas. “Dengan senang hati tuanku” ujar Sandra, kemudian iapun berbalik dan tersenyum licik.

Lihat selengkapnya