The Mystery of Country

Najwa Rana
Chapter #20

Rencana yang Gagal

Anastasia berjalan santai di lorong. Kemudian ia bertemu dengan Nicholas. “Hai adik!” sapanya, “Oh, ada apa kak?” tanya Anastasia. “Ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu. Bisa kita pergi ke ruang pusat sekarang?” tanya Nicholas lagi. Anastasia pun hanya mengangguk – anggukkan kepalanya. “Ngomong – ngomong kak, kenapa aku tidak bisa menghubungi salah satu ilmuwan atau professor di sini? Apakah lab tempat tubuh Kayla dan Xavier di rawat sudah terjadi pertarungan?” tanya Anastasia.

“Soal mereka, aku menyuruh Sandra membunuh mereka. Mereka sudah tak berguna lagi untuk kita. Mereka hanya akan jadi sampah tak berguna yang akan mengotori rencana kita kalau tidak dibunuh.” jelas Nicholas. Anastasia terdiam sejenak, kemudian tersenyum. “Setindaknya para pengkhianat itu telah mendapat hukumannya” pikir Anastasia. “Ooh~” ujar Anastasia.

Sesampainya di ruang pusat. Rupanya masih tersisa beberapa ilmuwan dan professor lainnya disana. “Kau bilang mereka sudah di bunuh” bisik Anastasia dengan nada jengkel. “Mereka professor dan ilmuwan paling hebat disini. Mereka masih bisa kita manfaatkan” ujar Nicholas. “Tuanku, beberapa anak buah anda telah di bunuh oleh seseorang!” ujar salah satu robot yang ada di sana. “Anak buah yang mana?” tanya Nicholas. “Manusia tuan, sebagian anak buah anda banyak yang mati, dan sebagian robot – robotnya sepertinya terprogram ulang sehingga beberapa rusak dan sebagian lainnya membantu pasukan Dallesca Lothia” ujar Robot itu.

Nicholas pun melirik ke arah Anastasia dengan tatapan kecurigaan. Karena dia berpeluang untuk menyabotase ruang pusat kendali dan Lab. Anastasia berusaha terlihat setenang mungkin. “Tidak apa – apa itu baru sebagian kan?” ujar Nicholas. “Sebenarnya masih ada banyak anak buah anda yang masih hidup “ujar robot itu lagi “Apa aku boleh lihat seperti apa cara kerjanya?” tanya Anastasia. “Tentu, saya sudah merangkumnya disini” ujar robot itu, sambil memberikan sebuah alat yang mirip dengan Ipad. “Ini mudah, akan aku segera buatkan pelindung barunya” ujar Anastasia kemudian berbalik.

“Amerlie” panggil Nicholas. “Hm?” sahut Anastasia. “Kau membuat pelindung atau pemrograman ulang?” tanya Nicholas dingin. “Tentu saja pelindung. Kakak tidak berfikirkan kalau aku berkhianat?” ujar Anastasia dengan santai. “Oh, ya ada yang ingin aku beritahu padamu tadi. Ini Soal Bom” ujar Nicholas. “Bom?” gumam Anastasia.

“Aku sudah memasangkan bom di setiap kota yang ada di Dallesca Lothia kecuali Kota Geralda Ruins. Bomnya bisa menghancurkan kota dalam hitungan detik. Saat ini bomnya aku tambah untuk diperkuat dan akan segera diluncurkan kembali ke setiap kota dari satelit.” ujar Nicholas. “Oh, Bagus. Tapi kenapa Geralda tidak?” tanya Anastasia. “Ayah bilang dia menduga harta itu ada di dalam Istana Geralda. Jadi kita ambil hartanya lalu kita bumi hanguskan negara ini!” ujar Nicholas. .”Oh, ya setelah itu kita akan menguasai negeri lemah itu. Apa namanya? Oh, ya. Estanasia” lanjut Nicholas lagi “Jadi segeralah bersiap aku tidak mau ada halangan lagi!” ujar Nicholas.

“Sial, Lab ini dekat dengan reruntuhan istana Geralda. Kalau sampai diambil, dan berhasil di bumi hanguskan. Maka Negara Dallesca Lothia akan lenyap untuk selamanya!” pikir Anastasia. “Aku akan kumpulkan ilmuwan dan professor yang tersisa.” ujar Nicholas. Kemudian iapun pergi bersama professor dan ilmuwan lainnya meninggalkan Anastasia sendirian bersama beberapa robot penjaga lainnya.“Ini kesempatan bagus buatku!!” ujar Anastasia. “Akan ku gagalkan semua bomnya” gumam Anastasia.

Lihat selengkapnya