“Drrtt… Drrtt… Drrtt… Drrtt…!!” tiba – tiba handphone Anastasia berdering. Ia pun mengangkat telponnya. “Halo kak, kami sudah sampai! Apa yang kami bisa bantu?” tanya Adeline. “Ya, kalian langsung saja ikut dalam peperangannya. Tapi, jangan hancurkan bangunan yang paling ujung!” ujar Anastasia. Dan, segeralah masuk kedalam gedung paling ujung itu, karena itu adalah ruang kendalinya. Kita hanya bisa mematikan chipnya di sana!” ujar Anastasia lagi.
Sementara itu……………
“Ray, aku baru saja dapat laporan! Pasukan kita sudah sedikit tidak mungkin bisa melawan mereka lagi!” ujar Asher. “Mau mundur sekalipun sudah tidak ada jalan keluarnya lagi kan?! Memangnya juga mau lari kemana lagi?!” ujar Ray. “Kak Ray benar kak! Kak Anastasia juga bilang kita harus menyelesaikan pertarungan ini sampai akhir.” sahut Karen. “Dan jika kita sampai kalah…..Mungkin ini memang sudah jadi akhir bagi Negara Dallesca Lothia” ujar Vanessa.
“Blarrr…..!!!!”. “Apa itu? Serangan udara?!” sangka Aileen. “Siapa mereka?!” tanya Karen. Tiba – tiba datang tentara dari pasukan lain dari udara. Mereka menerobos masuk dari atap. Kemudian datang helikopter dan Adeline yang berdiri didekat pintu helikopter. Ia memegang sebuah pengeras suara dan berteriak. “Kami dataaanggg!!!!” ujarnya. “Siapa yang datang?! Mereka datang sebagai kawan atau lawan?” tanya Vanessa.