The Mystic Armaments: Arcana

Razze Pahlevi
Chapter #4

Chapter III

Di sebuah puncak menara dengan ketinggian 1000 meter, terlihat dua orang pemuda sedang membicarakan sesuatu. Mereka berdua sama-sama mengenakan sebuah jubah biru bertudung dengan simbol pohon berwarna putih di bagian punggungnya. Satu-satunya perbedaan yang terlihat di antara mereka berdua hanyalah tinggi badannya. Pemuda yang satu tingginya 170 cm, sedangkan yang satu lagi tingginya 180 cm.

“Kenapa?! Kenapa kita semua cuma diam saja dan enggak menghentikan mereka?” Tanya pemuda yang lebih tinggi.

“Dengar! Kita enggak bisa mengubah apa yang pasti akan terjadi. Ini semua sudah diramalkan!” Kata pemuda yang lebih pendek.

“Aku tahu soal ramalan itu! Tapi aku percaya pasti ada sesuatu yang bisa kita lakukan.” Kata pemuda yang lebih tinggi.

“Kamu mau mencobanya? Ya sudah, ajak Andrea juga!” Kata pria yang lebih pendek.

“Aku berangkat!” Pemuda yang lebih tinggi pun membalikan badannya dan hendak pergi dari tempat itu.

“Yongki!” Pemuda yang lebih pendek itu memanggil nama pemuda yang lebih tinggi.

“Ada apa?” Pemuda yang lebih tinggi pun menyahut dan menghentikan langkahnya.

“Sepupumu Rendra sudah menjadi seorang User sekarang!” Kata pemuda yang lebih pendek.

“Cuma itu? Aku enggak terlalu kaget mendengarnya!” Kata pemuda yang lebih tinggi.

“Masalahnya Mystic Armament yang dia punya termasuk salah satu Arcana Series.” Jelas pemuda yang lebih pendek.

“Ya sudah, aku juga akan mengawasinya!” Kata pemuda yang lebih tinggi.

***

Setelah mempelajari file yang ada pada flashdisk tersebut Olivia pun memanggil beberapa orang untuk mengadakan rapat darurat. Selain Levin dan Darius ada 4 orang lainnya yang dipanggil oleh Olivia. Mereka berempat semua adalah anggota elit Paladin sama seperti Darius. Sementara itu Levin juga dipanggil karena dia telah mengetahui apa isi file tersebut.

Salah satu dari 4 orang itu adalah seorang pemuda tampan berumur 24 tahun dengan ciri-ciri berambut pirang pendek lurus dengan poni yang disisir rapi ke kanan, iris mata berwarna biru dengan tatapan mata yang menawan, berkulit putih cerah dan tinggi badan sekitar 173 cm. Dia mengenakan sebuah setelan jas berwarna putih dan sepasang sepatu yang juga berwarna putih. Dia juga selalu memegang bunga mawar merah di tangan kirinya. Namanya adalah Richard Mandala.

Selain itu ada seorang gadis cantik berumur 20 tahun dengan ciri-ciri berambut panjang bergelombang berwarna biru muda, iris mata berwarna merah muda, berkulit putih cerah dan tinggi badan sekitar 175 cm. Dia mengenakan sebuah dress terusan berwarna cokelat dan sepasang sepatu high heels berwarna hitam. Dia adalah orang yang cukup ramah dan murah senyum. Namanya adalah Marina Paramita.

Anggota yang lainnya adalah seorang gadis cantik berumur 21 tahun dengan ciri-ciri berambut panjang lurus berwarna cokelat, iris mata berwarna kuning, berkulit kuning langsat dan tinggi badannya sekitar 160 cm. Dia mengenakan sebuah kaos berwarna abu-abu, celana jeans hitam dan sepasang sepatu sneakers berwarna hitam. Namanya adalah Nike Ayunda.

Yang terakhir adalah seorang gadis remaja berumur 15 tahun dengan ciri-ciri berambut pendek berwarna hitam dengan gaya ikat ekor kuda, iris mata berwarna hijau dengan tatapan yang terlihat polos, berkulit putih cerah dan tinggi badan sekitar 153 cm. Dia mengenakan seragam sekolah berupa kemeja putih dengan dasi kupu-kupu motif kotak-kotak berwarna merah dan rok pendek dengan motif kotak-kotak berwarna merah, serta sepasang kaos kaki hitam panjang dan sepatu sekolah. Dia bernama Friska Evelyne.

“Saya mengumpulkan kalian di sini untuk membahas tentang isi dari terjemahan buku codex yang selama ini dicari oleh Maracakra! Dalam buku tersebut dikatakan kalau ada tipe Mystic Armaments yang bisa mengimbangi kekuatan tipe Zodiac Series. Tipe itu disebut dengan Arcana Series.” Jelas Olivia.

“Ada satu hal yang saya tanyakan!” Kata Nike.

“Apa itu?” Tanya Olivia.

“Kenapa bisa ada orang luar di rapat sepenting ini?” Tanya Nike.

“Orang ini adalah Levin, dialah yang telah berjasa mengantarkan file itu kepada kita!” Olivia pun memperkenalkan Levin kepada mereka.

“Tapi tetap saja! Dia kan enggak ada hubungannya sama sekali.” Kata Nike.

“Kamu salah! Dia juga bagian dari ini. Levin, coba perlihatkan pada kami Mystic Armament-mu!” Olivia pun menyuruh Levin untuk memperlihatkan Mystic Armament-nya. Ternyata sebelum rapat ini dimulai Levin sudah menceritakan semuanya kepada Olivia.

“Ok!” Levin pun memunculkan Mystic Armament-nya yang berbentuk buku.

Lihat selengkapnya