The Mystic Armaments: Arcana

Razze Pahlevi
Chapter #6

Chapter V

Garin dan Radheya terus mencari informasi tentang keberadaan Karina dan Brian. Namun pada akhirnya mereka menemukan jalan buntu. Mereka belum juga menemukan petunjuk tetang lokasi markas rahasia Paladin yang kemungkinan menjadi tempat Karina dan Brian ditahan.

Di tengah kebuntuan itu tiba-tiba muncul seorang pemuda berumur 21 tahun yang menghampiri mereka. Pemuda itu memiliki ciri-ciri berambut agak panjang lurus berwarna abu-abu, iris mata berwarna biru muda, tinggi badan sekitar 180 cm dengan postur ideal dan berkulit putih cerah. Dia mengenakan kaos abu-abu, celana jeans hitam, sebuah jaket hoodie panjang selutut berwarna hitam, sepasang sepatu sneakers hitam dan sebuah ikat kepala bermotif batik mega mendung dengan warna dasar abu-abu.

“Kalian masih nyariin markas Paladin? Itu enggak perlu! Aku sudah tau di mana lokasinya.” Kata pemuda itu.

“Marvin? Bukannya kamu hari ini pulang ke Cirebon?” Tanya Radheya.

“Enggak jadi! Boss menyuruhku buat jalanin misi yang super penting.” Jawab Marvin.

“Misi apa itu?” Tanya Garin.

“Misi untuk nyelamatin Karina dan Brian.” Jawab Marvin.

“Kami juga ikut!” Kata Radheya.

“Boleh, ayo cepetan!” Kata Marvin.

“Tunggu dulu! Ini cuma kita bertiga?” Tanya Garin.

“Kalau terlalu banyak orang nanti bakal ada keributan.” Jawab Marvin.

“Jadi kita menyelinap ke sana?” Tanya Radheya.

“Ya, karena untuk saat ini posisi Paladin lebih diuntungkan.” Jawab Marvin.

Mereka bertiga pun pergi ke markas tersembunyi Paladin. Di sana banyak sekali penjaga yang berpatroli. Sistem penjagaan di tempat itu juga terlihat sangat ketat. Sementara itu Marvin, Radheya dan Garin mengamati dari kejauhan. Mereka bertiga menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan rancana mereka.

“Enggak bisa dengan cara yang biasa ya?” Kata Marvin sambil mengamati sekitar.

“Penjagaan di sini ketat banget!” Kata Radheya.

“Kamu ada ide lain, Marvin?” Tanya Garin.

“Kayaknya enggak ada pilihan lain. Kita gunain Mystic Armament-ku!” Marvin pun mengeluarkan Mystic Armament-nya yang berbentuk seperti sebuah tongkat lurus yang terbuat dari emas dan terpasang banyak sekali permata pada tongkat tersebut.

The Hermit ya?” Garin pun langsung mengenali Mystic Armament tersebut.

“Ayo kita masuk!” Marvin pun menggunakan kekuatan dari Mystic Armament-nya dan seketika mereka bertiga pun menjadi tidak terlihat oleh orang lain kecuali oleh orang dikehendaki oleh Marvin.

Mereka pun segera masuk melewati para penjaga. Tak satupun dari para penjaga tersebut yang menyadari keberadaan mereka bertiga. Setelah itu mereka pun segera mencari ruangan tempat Karina dan Brian ditahan. Selang beberapa lama mereka sampai ke sebuah ruangan pengobatan dan ternyata di sana ada Brian yang sedang dalam proses pemulihan. Kondisinya sudah mulai membaik tetapi dia masih belum sanggup untuk bertarung. Mereka bertiga pun akhirnya masuk ke ruangan tersebut dan menunjukkan diri kepada Brian.

“Kalian!” Brian pun terkejut melihat mereka yang muncul secara tiba-tiba.

“Jangan keras-keras, nanti kita ketahuan!” Bisik Radheya.

“Kamu tahu di mana Karina ditahan?” Tanya Garin.

“Ya, dia ada di ruangan yang enggak jauh dari sini!” Bisik Brian.

“Ya sudah, ayo kita selamatkan Karina dan pergi dari sini!” Marvin pun menggunakan kekuatan Mystic Armament-nya kepada Brian dan Brian pun menjadi tidak terlihat oleh orang selain mereka berempat.

“Ayo, ikut aku!” Brian pun menunjukkan jalan kepada mereka bertiga.

Mereka berempat pun sampai di sebuah ruangan yang cukup besar. Di sana ada Karina yang sedang duduk dengan posisi tangan terborgol. Mereka bertiga pun menunjukkan diri kepada Karina.

“Karina!” Panggil Brian.

Lihat selengkapnya