Tangerang Raya tahun 2043, di sebuah tanah lapang yang jauh dari pemukiman. Terlihat 8 orang yang mengenakan jubah hitam bertudung sedang melakukan sebuah ritual. Mereka berdiri secara melingkar seperti mengelilingi sesuatu. Ketika mereka sudah berdiri di posisi masing-masing, di atas pusat lingkaran tersebut muncul sebuah portal yang terhubung ke dimensi lain.
Dari dalam portal tersebut keluar seseorang yang tidak lain adalah Raja Ketigabelas. Penampilannya sama sekali tidak berubah sejak 20 tahun yang lalu. Dia muncul dari portal dengan posisi berdiri tegak dengan mata terpejam. Di dadanya tertancap sebuah pedang yang tidak lain adalah The World.
Salah satu dari 8 orang yang mengelilinya itu pun memberanikan diri untuk mendekat. Kemudian dia mencabut pedang yang tertancap di dada Raja Ketigabelas dan melemparnya jauh-jauh. Seketika luka bekas tusukan pedang di dada Raja Ketigabelas menghilang tanpa bekas. Setelah itu Raja Ketigabelas pun membuka matanya dan dari tubuhnya keluar energi gelap yang sangat kuat. Bahkan karena saking kuatnya, 8 orang yang mengelilinginya sampai terpental beberapa meter.
“Akhirnya setelah sekian lama aku bisa terbangun kembali ke dunia ini!” Kata Raja Ketigabelas.
“Selamat datang kembali, Yang Mulia!” Kata 8 orang tersebut.
“Siapa kalian yang telah membebaskanku dari belenggu dimensi lain?” Perhatian Raja Ketigabelas langsung tertuju pada mereka berdelapan.
“Kami adalah pengikut setiamu, Yang Mulia!” Jawab 8 orang tersebut.
“Ya, aku ingat sekarang! Aku memiliki 7 orang pengikut sejak saat itu. Lalu siapa kamu?” Raja Ketigabelas menunjuk salah satu dari 8 orang tersebut.
Orang misterius di balik jubah hitam itu pun tersenyum. Dia membungkuk untuk memberi penghormatan kepada Raja Ketigabelas. Kemudian dia pun mendekatinya dan mulai menceritakan siapa dirinya.
***
2 hari setelah pertempuran antara Paladin dan Maracakra berakhir, diadakan sebuah rapat untuk membahas tentang kebangkitan Raja Ketigabelas. Rapat tersebut diadakan di sebuah ruangan di dalam menara dengan ketinggian 1000 meter. Semua yang mengikuti rapat tersebut adalah orang-orang yang terkait dengan Mystic Armament tipe Arcana Series.
Pemilik menara itu adalah salah satu anggota dari Yggdrasil. Dia pun membuka tudung jubahnya dan terlihat jelas wajahnya yang tampan, rambut pendek bergelombang berwarna putih, kulit berwarna putih cerah dan iris mata yang berwarna ungu. Dari penampilannya dia terlihat masih muda seperti berumur 25 tahun.
“Selamat datang di The Tower! Perkenalkan, nama saya Ivan Chandrakusuma!” Pria itu pun memperkenalkan diri.
“Langsung saja ke intinya! Apa maksudmu membawa kami ke tempat ini?” Tanya Yudha dengan sinis.
“Ini berkaitan dengan kebangkitan Raja Ketigabelas. Sepertinya kalian sudah mendengarnya dari Yongki.” Kata Ivan.
“Apakah dia sangat berbahaya sehingga anda menyuruh kami bekerjasama dengan Maracakra?” Tanya Komandan Tirta.
“Ya, kekuatannya lebih mengerikan dari apa yang kalian bayangkan! Di dalam insiden Perang Commoner-User dulu dia berhasil mengalahkan 12 Raja. Namun akhirnya dia disegel oleh Profesor Fahrezi di dimensi lain dengan menggunakan The World yang merupakan Mystic Armament tipe Arcana Series.” Jelas Ivan.
“Bahkan Profesor Fahrezi harus mengorbankan nyawanya hanya untuk menyegel Raja Ketigabelas.” Kata Yongki menambahkan.
“Tunggu dulu! Bukannya Profesor Fahrezi telah berhasil menyegelnya bahkan mengorbankan nyawanya untuk itu? Lalu kenapa dia bisa bebas hanya karena pertarungan yang kami lakukan?” Tanya Levin.
“Pertanyaan yang bagus! Begini, setiap Mystic Armament selain memiliki kekuatan yang luar biasa tetapi juga memiliki sebuah kelemahan. Seharusnya kamu tahu jelas akan hal itu karena kamu terpilih untuk memegang The Moon.” Jelas Ivan.
“Tapi apa benar sesederhana itu?” Tanya Garin.
“Sebenarnya kurang tepat kalau dibilang sederhana. Segel yang mengurung Raja Ketigabelas di dimensi lain memiliki kelemahan yang berkaitan dengan sifat dari The World itu sendiri. The World memanglah Mystic Armament terkuat yang pernah ada sepanjang sejarah tetapi dia memiliki kelemahan yaitu sangat terikat dengan dunia ini. Saat dia berada di dimensi lain maka dia akan mencari jalan untuk kembali ke dunia ini. Dimensi tersebut adalah dimensi kosong yang tidak ada apa-apa di dalamnya sehingga sangat sulit untuk keluar dari sana. Akan tetapi ada satu cara untuk keluar dari sana yaitu dengan mengadakan pertarungan Mystic Armament dalam jumlah besar dengan kekuatan masing-masing Mystic Armament setingkat dengan Zodiac Series, dalam kasus ini adalah Arcana Series. Hal ini akan menimbulkan resonansi energi di dimensi sana untuk memancing The World. Setelah itu dilakukan ritual pemanggilan khusus dengan syarat harus ada 8 orang yang melakukannya.” Ivan pun menjelaskannya dengan panjang lebar.
“Kalau memang The World sangat terikat dengan dunia ini lalu kenapa teknik penyegelan seperti itu bisa ada?” Tanya Yudha yang agak skeptis.
“Sebenarnya teknik itu dikembangkan sendiri oleh Profesor Fahrezi dengan mengamati karakteristik dari The World baik dari segi kekuatan maupun kelemahan. Dengan kata lain Profesor Fahrezi ingin memanfaatkan kelemahan dari The World sehingga menjadi kekuatan. Pada akhirnya dia berhasil melakukannya tapi sayangnya teknik tersebut mempunyai harga yang harus dibayar yaitu nyawa si pengguna itu sendiri.” Jelas Ivan.
“Kalian semua sudah mengerti kondisinya sekarang kan? Bagaimana? Apakah kalian mau saling bekerjasama untuk menghadapi Raja Ketigabelas?” Tanya Yongki.
“Kami dari Paladin setuju untuk bekerjasama, lagipula kita tidak punya pilihan lain lagi!” Komandan Tirta pun menyetujuinya.
“Kami dari Maracakra juga setuju untuk bekerjasama! Tapi ketahuilah, tujuan kami masih belum berubah! Kami mau bekerjasama hanya karena kami sadar akan ada bencana besar yang akan ditimbulkan oleh Si Raja Ketigabelas ini.” Yudha pun juga menyetujuinya.