Di sebuah ruangan misterius yang seluruhnya berwarna putih terlihat Profesor Fahrezi sedang berbicara dengan seorang pemuda berumur 20 tahun. Di tengah mereka tertancap sebuah pedang yang tidak lain adalah The World. Pemuda tersebut memiliki ciri-ciri berambut hitam pendek lurus dengan poni yang disisir ke kanan, iris mata berwarna lime dengan ekspresi wajah yang polos, berkulit putih dan tinggi badan sekitar 180 cm. Dia mengenakan sebuah sweater hangat berwarna hitam, celana jeans hitam, sepasang sepatu sneakers berwarna putih dan sebuah syal hangat berwarna ungu di lehernya.
“Cabutlah pedang itu, kita tidak punya banyak waktu!” Kata Profesor Fahrezi.
“Papa? I-Ini di mana?” Tanya pemuda itu.
“Sekarang giliran kamu untuk melindungi semua orang, Erlangga!” Kata Profesor Fahrezi.
Tiba-tiba tubuh Profesor Fahrezi pun mengeluarkan cahaya putih yang sangat menyilaukan. Erlangga pun tidak bisa meihat apapun karena saking silaunya cahaya tersebut. Seketika dirinya terbangun di atas tempat tidur dengan mengenakan sebuah piyama. Ternyata kejadian tersebut hanyalah sebuah mimpi.
“Mimpi tentang Papa lagi ya? Dari lahir aku sama sekali belum pernah ketemu Papa. Aku cuma tahu dari foto sama cerita dari Mama.” Erlangga pun melihat-lihat foto ayahnya dari smartphone miliknya.
Setelah itu Erlangga pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah mandi dan berpakaian dia langsung pergi keluar rumah untuk berkeliling kota. Hari ini adalah akhir pekan, maka dari itu Erlangga memutuskan untuk melakukan hal yang dia sukai.
“Kota ini ramai kayak biasanya, kayaknya event-nya sudah dimulai!” Kata Erlangga.
Dia pun membeli sebuah tiket dan masuk ke sebuah gedung. Di sana sedang diadakan sebuah event komik, novel dan game. Acara di sana sangat meriah sekali oleh pengunjung yang datang. Selain itu di tempat itu banyak sekali berdiri stand penjual makanan dan cosplayer yang berlalu-lalang.
***
Di sebuah tempat persembunyian, Raja Ketigabelas dan para pengikutnya sedang mendiskusikan tentang rencana berikutnya. Mereka telah mengetahui fakta bahwa Profesor Fahrezi memiliki seorang anak laki-laki. Mereka memutuskan untuk menghabisinya agar dia tidak menghalangi rencana mereka di kemudian hari.
“Anak ini bernama Erlangga Fahrezi, 20 tahun! Dia adalah anak laki-laki dari Profesor Fahrezi yang 20 tahun lalu masih berada di kandungan istrinya. Aku ingin kalian menghabisinya!” Jelas Raja Ketigabelas sambil menunjukkan foto Erlangga.
“Jadi dia tidak pernah sekalipun bertemu dengan ayahnya?” Tanya salah satu pengikut Raja Ketigabelas.
“Itu benar!” Jawab Raja Ketigabelas.
“Kenapa anda sangat ingin menghabisinya, Yang Mulia?” Tanya pengikut Raja Ketigabelas yang lain.
“Karena dia sangat berpotensi untuk menjadi User dari The World yang selanjutnya menggantikan ayahnya!” Jelas Raja Ketigabelas.