Keesokan harinya Erlangga melanjutkan kembali latihan di bawah bimbingan Rendra. Kali ini mereka berdua berlatih tanding dengan menggunakan pedang kayu dan pelindung kepala untuk beladiri kendo. Hal ini dilakukan agar Erlangga siap untuk menghadapi pertarungan yang sebenarnya. Dalam latihan teknik dasar Erlangga memang cepat dalam menangkap semua yang diberikan Rendra. Namun dalam latihan tanding Erlangga berkali-kali berhasil dijatuhkan oleh Rendra. Padahal Rendra hanya menggunakan teknik dasar untuk melawan Erlangga.
“Ada apa? Mau istirahat dulu?” Tanya Rendra.
“Enggak! Ayo kita lanjut lagi!” Erlangga pun kembali berdiri.
Mereka berdua pun kembali melanjutkan latihan. Berkali-kali Erlangga ditumbangkan namun tidak sedikitpun timbul rasa ingin menyerah di hatinya. Mereka terus berlatih tanding dari pagi hingga sore. Akan tetapi Erlangga belum mendapatkan satupun kemenangan di dalam latihan tersebut.
“Latihan hari ini cukup sampai di sini dulu!” Kata Rendra.
“Sudah selesai?” Tanya Erlangga.
“Terlalu maksain diri itu enggak bagus. Lagian kamu enggak latihan hari ini saja.” Kata Rendra.
Rendra pun mengajak Erlangga ke suatu ruangan. Ternyata di ruangan tersebut sudah berkumpul semua anggota aliansi. Di tempat itu juga sudah terhidang banyak sekali makanan yang enak-enak. Ternyata mereka semua sudah mempersiapkan pesta penyambutan untuk Erlangga yang baru saja bergabung ke dalam aliansi.
“Selamat datang di aliansi, Erlangga!” Kata Ivan.
“Terima kasih! Tapi kalian enggak usah repot-repot untuk menyambut saya!” Kata Erlangga dengan sungkan.