Seketika Mark langsung melesat menuju Levin. Tanpa basa-basi lagi dia pun langsung melancarkan serangan kepada Levin. Namun secara tiba-tiba tubuh Mark pun terpental beberapa meter. Mark pun kebingungan dengan apa yang telah terjadi padanya. Sementara itu Levin tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri.
“Mustahil! Seharusnya seranganku barusan cukup untuk membuatnya tumbang.” Kata Mark.
“Bagus, Levin!” Kata Darius.
“Anak muda! Kekuatan macam apa yang kamu gunakan?” Tanya Mark.
“Mystic Armament milikku punya kemampuan untuk ngeluarin objek apapun yang jadi kelemahan dari Mystic Armament musuh, dengan syarat aku harus baca sampai habis semua tulisan yang muncul di setiap halamannya dengan detail. Mystic Armament-mu bernama Wrath kan? Kekuatan yang kamu punya memang sangat mengerikan terutama saat kamu marah. Tapi sarung tangan yang terpasang di tangan kiriku ini punya kekuatan untuk merubah arah gaya.” Jelas Levin.
“Aku mengerti sekarang! Jadi kamu merubah arah gaya dari seranganku barusan dengan membelokannya ke arahku.” Kata Mark.
“Bagus kalau kamu sudah tahu.” Jawab Levin.
“Ini menarik, sepertinya kamu sangat hebat dalam menggunakannya.” Kata Mark.
Mark pun kembali bersiap untuk menyerang. Sepertinya dia masih belum mau menyerah walaupun dia mengetahui fakta tentang kekuatan Levin. Secara tiba-tiba tubuh Mark pun diselimuti aura berwarna merah dan dengan sangat cepat dia pun kembali menyerang Levin. Namun lagi-lagi Mark kembali terpental karena arah gaya dari serangannya yang dibelokkan padanya oleh Levin.
“Luar biasa, dia bahkan enggak bergerak sedikitpun!” Olivia pun takjub ketika melihat Levin yang lagi-lagi bisa membalikan serangan Mark.
“Menyerahlah!” Kata Levin.
“Mark, ayo kita segera pergi dari sini! Misi ini sudah selesai.” Dari dalam Gedung Pusat Pemerintahan keluar seorang wanita yang tidak lain adalah Amanda Nadhira.
“Kamu sudah mendapatkannya? Bagus!” Kata Mark.