Beberapa hari sebelumnya di markas Aruna. Di sana ada Daniel dan Komandan Yaksa yang sedang membicarakan sesuatu. Mereka membicarakan perihal kekalahan Daniel melawan salah satu pengawal Raja Ketigabelas yang tidak lain adalah Mark.
“Aku dengar waktu itu kamu kalah melawan salah satu anak buah Raja Ketigabelas. Sekarang kamu sudah tahu kan seberapa besar ancaman yang kita hadapi sekarang?” Tanya Komandan Yaksa.
“Aku sama sekali enggak peduli soal itu! Yang penting aku bisa duel melawan orang kuat kayak gitu lagi.” Jawab Daniel.
“Aku suka semangatmu itu tapi dengan kemampuanmu sekarang ini kamu tidak akan punya kesempatan menang sama sekali.” Kata Komandan Yaksa.
“Lalu apa yang harus ku lakuin?” Tanya Daniel.
“Ikut aku!” Komandan Yaksa membawa Daniel ke sebuah ruangan yang merupakan gudang persenjataan. Di sana terdapat banyak sekali senjata Anti-Mystic Armament yang sering digunakan oleh anggota Aruna untuk menjalankan tugasnya.
“I-Ini!” Daniel pun terkejut ketika melihat isi ruangan tersebut.
“Aku meminjamkanmu semua persenjataan ini untuk melawan musuh kita kali ini. Apa ini masih belum cukup?” Tanya Komandan Yaksa.
“Ini sih lebih dari cukup!” Jawab Daniel sambil tersenyum menyeringai.
“Aku punya satu permintaan lagi!” Kata Komandan Yaksa.
“Apa itu?” Tanya Daniel.
“Bergabunglah ke aliansi antara Yggdrasil, Paladin dan Maracakra! Dengan begitu kesempatanmu untuk menang jadi lebih besar.” Pinta Komandan Yaksa.
“Sebenernya sih aku lebih suka tarung sendirian! Tapi kalau itu yang kamu mau ya sudah, aku bakalan gabung sama aliansi itu.” Kata Daniel.
***
Hari ketika pertarungan antara aliansi dan para pengawal Raja Ketigabelas sedang berlangsung. Daniel masih bertarung dengan sengit melawan Mark. Dia menggunakan semua senjata yang dipinjamkan oleh Komandan Yaksa dengan sangat baik.
“Gimana? Sekarang posisi kita sudah terbalik!” Kata Daniel sambil menembakkan plasma gun di kedua tangannya dan terus mengeluarkan bom berbentuk bola pada Mark.
“Kurang ajar! Bisa-bisanya bocah seperti dia membuatku sampai terdesak seperti ini.” Mark pun tidak bisa bergerak sedikitpun akibat ledakan bom dan tembakan plasma yang mengarah padanya secara terus menerus.
Melihat lawannya sudah tidak berdaya, Daniel pun memutuskan untuk menyelesaikan pertarungan dengan cepat. Dia menggunakan semua bom yang dia punya pada Mark. Alhasil sebuah ledakan yang sangat dahsyat pun tercipta di sekitar tempat Mark berdiri. Kepulan asap yang sangat tebal pun tercipta setelah ledakan tersebut.