The Naked Face

Riri
Chapter #3

Chapter 3. Bloody Daisy

Kenangan dengan orang yang kau cintai akan selalu hidup, meskipun dia telah tiada. Karena tanpa kau sadari kamu telah mengukirnya dihatimu.

-HL-

...

Ellisa Grace

...

Aku berjalan dengan tertatih tatih kembali ke flat kecilku. Sambil memegang bekas sayatan pisau di leherku yang masih mengeluarkan darah.

Suasan Flat tampak gelap, karena di larut malam seperti ini nenekku sudah tertidur.

Aku memasuki kamarku yang kecil, tapi begitu rapi dan indah dengan dinding yang dihiasi lukisan berbagai macam bunga yang aku lukis sendiri.

Tapi kebanyakan adalah bunga Daisy dengan berbagai macam warna yaitu putih, merah dan kuning.

Aku sangat menyukai Bunga-bunga terutama Daisy yang sarat akan makna seperti kemurnian, kepolosan, kesucian, kesederhanaan, kelembutan dan kesetiaan.

Saat aku lahir Orang tuaku ingin menamkanku dengan Daisy, tapi selain itu banyak sekali bunga lain yang cantik dan memiliki makna yang indah.

Grace akhirnya dipilih untuk nama tengahku.

Tapi ibuku sangat tertarik dengan bunga Daisy yang terlihat cantik dengan kesederhanaannya.

Terkadang ibuku membordir bajuku dengan bunga Daisy.

Tapi setelah ibuku meninggal, bajuku tidak pernah lagi memiliki bordiran bunga Daisy. Aku terlalu payah dalam urusan dengan benang sehingga tidak bisa membordir untuk diriku sendiri, tapi aku sangat pintar dengan kuas. Akhirnya Daisy itu ku abadikan dalam setiap lukisan yang terpajang di flatku.

Terkadang aku menjual lukisan hasil karyaku itu disitus online untuk menambah penghasilan.

Tapi meskipun aku tidak memiliki baju dengan Bordiaran Daisy dari ibuku lagi, setidaknya aku masih punya sapu tangan dengan bordiran Daisy....

Aku menautkankan kedua alisku menyadari sesuatu

"Sapu tangan itu..." kataku lirih dengan nada tak percaya.

'Tidak,tidak,tidak' runtukku dalam hati

"Tidak mungkin" elakku. Dengan air mata yang mengancam keluar.

Apakah karena kejadian itu, lelaki tadi ingin membunuhku? Tapi demi tuhan aku hanya saksi. D-dan tidak ada orang yang melihat aku berada disana hari itu!

Mataku menerawang menatap lukisan bunga Daisy berbagai warna yang dipajang di atas tempat tidurku. mengingat kejadian naas yang menimpaku.

____________

Satu bulan yang lalu....

Hari itu tanggal 13 januari 2017 adalah hari peringatan 12 tahun kematian orang tuanku. dan Dua belas tahun penderitaanku.

Setiap tahunnya selalu aku peringati dengan pergi ke gereja mendoakan kedua orang tuaku. Kemudian aku akan pergi mengunjungi tempat yang dulu sering ku datangi dengan mereka.

Sebenarnya bukan tempat sama yang aku datangi karena kampung halamanku berada di Boston Massachusetts. Aku tidak punya uang sebanyak itu untuk dibuang dengan percuma. Saat aku harus bekerja membanting tulang untuk mengisi perutku dan nenek.

Lihat selengkapnya