Ini hari yang ke 20 setelah kejadian itu. Aku dan adikku di bawa kesebuah pelatihan militer, dan di kumpulkan dengan anak-anak lain yang seusia dengan kami, aneh memang melihat anak-anak di bawah 10 tahun sudah berada di tempat pelatihan militer.
Aku dan adikku dipaksa mengikuti pelatihan itu, namun karena masalah itu, kami di buat berbeda, di mulai dari makanan sehari-hari dan tempat tinggal, kami hanya makan sehari sekali, dengan makanan yang tidak enak tentunya, bahkan saat pertama aku memakannya rasanya membuat mulutku menolaknya dengan tegas. Rasa ingin memuntahkannya namun kami sangat lapar pada saat itu, mencoba untuk membiasakannya. Kami juga di beri tempat tinggal yang jauh dari kata layak, anak-anak lain tidur di atas kasur, sementara kami tidur di gudang kotor dan berdebu, tidur hanya beralaskan kain kotor, dan juga gudang ini berada di sebelah pembuangan sampah, membuat penderitaan kami bertambah.
Cara mereka memperlakukan kami membuat aku semakin membenci mereka.
Tapi, ada satuhal yang membuat kami kuat bertahan, ada seorang yang baik pada kami. Dia bilang kami tidak boleh keluar dari sini sebelum tahu tempat yang aman untuk bersembunyi nanti. Orang itu sangat baik, dia rela menyelinap malam-malam, atau mengumpat di tumpukan sampah saat petugas memeriksa. Dia membawakan kami makanan yang enak, walaupun hanya roti dan susu, itu sudah membuat kami berdua senang.
Aku membiasakan kehidupanku disini hingga 3 bulan lamanya, sampai aku tahu tempat bersembunyi yang aman, tapi tempat bersembunyi itu tidak hanya satu, ada banyak dan aku harus berpindah-pindah tiap waktunya. Itulah yang Dia bicarakan seminggu yang lalu, sebelum Dia ketahuan saat memberiku makanan, dan di hukum berat hingga ia tiada. Peraturan disini memang ketat, apalagi di tambah dengan statusku, yang anak dari buronan kelas tinggi, itu kata mereka.
Sebelum ia mati, dia menitip pesan, Dia bilang aku perlu menemui seorang bernama Hanzo, dia berada di pulau lain, namun sebelum aku menemuinya aku harus belajar hidup mandiri di luar sana. Dan dia juga memberi aku jalan keluar, yang Dia dan teman-temannya bangun secara sembunyi-sembunyi. Tempat ini bukan hanya pelatihan militer, tempat ini adalah penjara bagi mereka yang berbuat jahat, ataupun keturunan penjahat, mereka dipaksa mengikutinya untuk menambah pasukan mereka.
Hari aku melarikan diri tiba, saat perayaan yang di langsungkan 1 tahun 2 kali, yaitu setiap akhir Januari dan awal Desember. Hari ini tanggal 1 Desember, tempat ini di penuhi sorak sorai perayaan, walaupun sebenarnya mereka dipaksa memeriahi, atau ada juga yang tulus, karena saat perayaan, segala aktivitas didalam tempat ini harus di hentikan dan itu adalah kuncinya.