Di balik keramah tamahan yang dimunculkan, Renata sendiri sesungguhnya sudah jengah dengan kenyataan harus satu sekolah dengan adik selingkuhan ayahnya. Sekarangpun ada kenyataan baru kalau seorang mahasiswa yang membuat seksual-nya bergejolak juga punya adik satu sekolah dengannya. Antara penasaran dengan cara Devano mendekatinya sekaligus jengkel, kenapa dunia di kota seperti Kilamara ini terasa begitu sempit.
Sebab terbersit rasa penasaran itu, Renata coba mencari informasi di media sosial sosok Devano dan latar belakangnya sembari menunggu keringatnya kering tersapu desiran lembut angin sore di pinggir lapangan tenis. Selain itu, scrolling media sosial juga membuat Renata supaya bisa killing time kala menunggu permainan tenis ayahnya dengan dr. Lukito.
Bingo! Akhirnya ketemu juga media sosial Instagram pribadi milik Devano. Saat Renata melihat media sosial milik Devano itu, ada satu postingan terlihat Devano memajang foto bersama anak laki-laki yang sepertinya akan diantarkan olehnya ke sekolah di hari pertamanya mengenakan seragam putih abu-abu SMA. Pose-nya terlihat si anak SMA itu berada di depan gerbang pintu masuk SMA Kilamara Patra dengan pose berdiri dan tangan kanan menunjukkan tanda “V”.
Renata ingat anak laki-laki ini ada di kelas 10-C, kelas sebelahnya. Pernah saat jam istirahat, cowok tersebut memberi Elijah sebungkus wafer cokelat dari kantin. Waktu itu Renata sempat bertanya siapa nama siswa kelas sebelah itu? Elijah bilang Harris namanya. Renata juga ingat dia sempat nyeletuk “lucu ya kayak squishy, tembem gitu…”
Renata tidak bertanya lebih banyak, hanya celetukan sekedar untuk terlihat ramah saat dia bersama teman-temannya. Hanya saja Renata sepintas melihat kalau siswa kelas sebelah itu menaksir Elijah. “Tapi kenapa Devano bilang adiknya banyak cerita tentang Renata padanya?” Kepala Renata berkecamuk, ada rasa bangga atas penampilan fisik dan kecerdasan diri dalam pribadinya yang dirasakan. Aktivitas gabut Renata selepas tenis itu seketika dibuyarkan panggilan sang ayah untuk segera pulang.
Saat dr Adam mengajaknya pulang karena hari akan memasuki senja, langit di kota minyak Kilamara mulai keoranyean dan suara kilang minyak di pabrik Patra Manunggal berbunyi “nguuuuung”, Renata masih sedikit terpaku pada akun media sosial Devano. Setelah terhenyak, Renata lalu menyunggingkan senyum formalitas sembari menundukkan kepala sejenak tanda menghormati pada dokter Lukito Firdaus, kolega ayahnya sekaligus ayah Devano.
Sesampainya di rumah, Renata sekedar beraktivitas normal, mandi membersihkan keringatnya yang lengket dan kemudian mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Setelah itu Renata lalu makan malam bersama kedua orangtuanya. Syukurlah acara makan malam bersama ayah dan ibunya kali ini tidak ada drama, semuanya tampak menikmati sajian. Renata juga tak lupa bertanya tentang asal muasal dr. Lukito Firdaus yang menjadi dokter kandungan baru di Rumah Sakit Mitra Keluarga Patra.
Kepindahan dr. Lukito ke Kilamara setelah Devano setahun kuliah di Institut Energi Patra dan begitu Harris lulus SMP, dr. Lukito lalu mengajak istrinya dan juga Harris untuk sekalian pindah ke KIlamara. Sebelumnya mereka sekeluarga tinggal di Surabaya