Selasa pagi, lapangan basket sekolah masih licin akibat diguyur hujan semalam. Karenanya kala memasuki jam pelajaran Olah Raga, semua murid diminta melakukan pemanasan di aula sekolah. Sang guru mengajarkan teknik-teknik dasar bela diri pencak silat di satu jam pelajaran pertama. Berikutnya para murid diminta duel dengan mengembangkan teknik-teknik dasar yang diajarkan tersebut.
Saat Elijah mendapat giliran, sang guru memilih Renata untuk menjadi lawannya, tapi Elijah menolak. “Pak jangan lawan sahabat sendiri dong, saya pilih cowok aja ya.” Satu kelas bersorak riuh, Elijah memilih lawan yang terlihat sangat tangguh.
Setidaknya Elijah yang sering melihat Harris melatih karate, dia jadi lumayan hapal beberapa jurus dan gerakan bela diri tersebut “apa bedanya silat dan karate? Yang penting sama-sama buat berantem” Hal itu yang berkecamuk dalam pikiran Elijah. Lagipula yang lebih dia butuhkan saat ini adalah mengeluarkan tenaga untuk menghempaskan amarahnya yang tercekat.
Awalnya si murid laki-laki yang menjadi lawan Elijah mencoba mengalah, namun sejak dada kiri murid laki-laki itu dihantam pukulan Elijah dan kaki kanannya dijatuhkan kuda-kudanya, tentu membuat si murid laki-laki ini tidak perlu lagi menahan kekuatannya.Sepertinya Elijah adalah lawan yang tangguh baginya.
Tak ayal punggung Elijah terkena sikut lawan tandingnya hingga berbunyi “KRUUUKK.” Sang guru yang terlihat was-was lalu menyudahi duel tersebut dan mengajak seluruh kelas memberi tepuk tangan. Sebelum kembali ke tempatnya, Elijah memberi senyuman sinis ke arah Renata.
Setelah pelajaran olahraga selesai dan para murid berganti ke seragam OSIS, dalam waktu sepuluh menit kemudian mereka memasuki pelajaran Ekonomi. Elijah merasa berdesir hatinya, ingin menangis sekaligus teriak. Sebab sejak dua minggu lalu ayahnya menjadi terdakwa kasus pencucian uang dari anggota dewan Negara melalui fraksi Partai Nyala Revolusi bernama Raihan Gunawan yang duduk di kursi komisi empat. Lalu mata pelajaran yang diampu Danu Koswara, ayah Elijah di SMA Kilamara Patra sempat kosong, hari ini akhirnya sudah diisi oleh guru pengganti.
Renata dengan pembawaan tenang menyapa Elijah dengan lembut “Kali ini aku duduk di bangku sebelahmu ya dear…” Elijah terpaku tanpa bisa meluapkan emosi seperti saat praktik duel silat pada jam olahraga tadi. Air matanya menggenang nyaris menetes. Renata lalu memegang pundak Elijah dan mengajaknya segera duduk supaya tidak ada yang melihat Elijah mulai menitikkan air mata. Dalam batin Elijah meronta “dasar munafik, BITCH!”
Selama pelajaran ekonomi berlangsung dan duduk di sebelah Renata, Elijah berusaha menata emosi untuk terlihat tetap stabil. Sebabm jia dia terlihat memiliki reaksi seperti ijin ke toilet misalnya, tentu murid-murid lain akan menduga bahwa mental Elijah sedang lemah dan menghabiskan waktu untuk menangis di toilet.