THE PAGEANT: Brain, Beauty, Bitchaviour

Ardhi Widjaya
Chapter #24

Brain, Beauty, Bitchaviour

Rangkaian pelatihan yang harus diikuti Elijah dan Renata memang cukup menyita tenaga namun mereka harus menjalaninya dengan penuh gairah dan senyuman. Kedua siswi unggulan SMA Kilamara Patra ini dilatih modelling mulai dari berjalan dengan baju kasual hingga tampil dengan kebaya, mereka juga perlu meningkatkan kemampuan public speaking dan menambah wawasan sejarah serta potensi pariwisata kota Kilamara.

Mengingat ketua dewan juri kontes Adinda Kilamara adalah Anita Koswara, tentu tidak dapat dipungkiri bahwa acara ini mendapat dukungan cukup besar dari Brettwell Industries. Termasuk sponsorship uang pembinaan bagi tiga besar, ternyata juga berasal dari korporasi minyak milik Amerika yang sebentar lagi akan memperpanjang ijin penambangan minyak dan gas-nya di area blok K - Kilamara setelah dua puluh lima tahun kontrak kerjasama dengan Patra Manunggal.

Tiga hari menjelang pelaksanaan kontes, Renata dan Elijah menjalani pelatihan terakhir yaitu table manner di Bhagawanta Resort, sebuah properti hospitality yang akan menjadi tempat diselenggarakannya kontes Adinda Kilamara. Setidaknya Elijah paling menyukai pelatihan ini daripada latihan berjalan anggun dengan selop hak tinggi dan memakai kebaya.

Renata tahu kalau setelah selesai pelatihan jam lima sore, Elijah akan buru-buru ke kafe Pemuda untuk bekerja. Hal ini dimanfaatkannya untuk mengundang Anita Koswara early dinner di restaurant kebun dalam Bhagawanta Resort.

Untuk kota kecil sepanas Kilamara, resort yang dioperasikan oleh sebuah grup manajemen perhotelan dari Bali ini mampu membuat udara Kilamara terasa lebih asri dan sejuk ketika tamu pengunjung masuk ke dalam areanya. Berbagai macam tanaman daun yang rindang dan burung-burung pipit dalam sangkar yang ditempatkan pada beberapa titik menambah suasana syahdu ala pedesaan asri di kota minyak yang sesungguhnya gersang ini.

Jam lima lebih dua puluh terlihat Anita datang mendekati meja tempat Renata duduk. Melihat tamu yang diundangnya datang, Renata berdiri sejenak, mengikuti tata cara etika yang diajarkan guru kepribadiannya untuk persiapan mengikuti kontes Adinda Kilamara.

“Hai mbak Anita,” Renata menyapa hangat kakak Elijah sembari mencium pipi kiri dan kanan perempuan simpanan ayahnya itu.

Saat melihat dua tamu yang reservasi eearly dinner itu telah tiba, waiter restauran pun mulai menyajikan canapé pada keduanya sebagai tanda selamat datang.

Anita masih terdiam hingga sup krim jamur disajikan sebagai hidangan pembuka.

Lihat selengkapnya