THE PAGEANT: Brain, Beauty, Bitchaviour

Ardhi Widjaya
Chapter #31

Harta yang Paling Berharga

Valentine tahun lalu, Renata memesan meja untuk makan sendirian di kafe Pemuda saat Elijah sedang bekerja hanya untuk memberi aksi intimidatif untuk menunjukkan sisi diri Renata yang penuh kuasa. Apa yang terjadi di Valentine tahun ini? Meski sebenarnya Valentine bukanlah sesuatu yang menarik bagi Renata, namun dia tahu kalau Elijah yang bekerja di kafe Pemuda pasti sibuk di hari ini, banyak pasangan remaja yang ingin menghabiskan waktu bersama di sana.

Renata menghubungi Harris untuk bergabung ke kafe Pemuda di malam Valentine jam setengah sembilan. Waktu ketika Sembilan puluh menit menjalang jam tutup kafe. Harris datang dengan penampilan baru, sekarang dia berkaca mata. Dia bilang beberapa minggu belakangan mulai kurang fokus sewaktu latihan karate, ternyata matanya sudah minus satu setengah.

“Asal bukan kelakuan aja yang ikut tambah minus,” Elijah meledek sembari tersipu, tidak bisa dipungkiri, Harris terlihat lebih imut dengan kacamata barunya. Mungkin penampilannya bisa dianggap seperti sosok oppa di drama Korea yang sering ditonton Elijah.

Elijah memaklumi kalau Harris mendatanginya di jam menjelang dia pulang kerja untuk mengantarnya ke kos nanti. Namun Renata, kenapa dia ikut menyambangi Elijah di tempat kerjanya? Ternyata Renata yang memang ingin memeriahkan malam Valentine bersama Elijah dan Harris, tanpa bermaksud mengganggu Elijah dan Harris yang entah berstatus apa. Lagipula Marina dan Lisa yang se-geng dengan Renata juga sedang kencan dengan pacar mereka masing-masing.

Renata membuat malam yang meriah bagi dirinya sendiri, Elijah dan Harris. Sembari membantu Elijah merapikan tempat kerjanya paska kafe tutup, Renata memutar lagu-lagu beat dari Calvin Harris yang membuat mereka berdansa, tertawa lepas dan bergembira bersama layaknya tiga orang sahabat.

Kafe telah bersih, meski fisik mereka lelah tapi hati gembira mereka bertiga menjadi obatnya. Harris-pun rela mengantar kedua teman perempuannya itu ke tempat tinggalnya masing-masing dengan mobilnya. Tentu saja Harris harus mengalah menjadi sopir duduk di depan sendirian sedangkan Renata dan Elijah asik mengobrol di belakang sambil sesekali mengajak Harris bercanda.

Renata diturunkan duluan di rumahnya, Elijah sempat terpaku melihat pagar rumah Renata yang sudah tidak lagi terbuat dari besi tempa runcing. Meski demikian, tragedi saat tubuh ibu Renata tertancap di atasnya atas kejadian bunuh diri masih tidak dapat hilang begitu saja.

Elijah lalu turun mobil dan memberi Renata cipika-cipiki hingga Renata masuk ke rumah. Kemudian Elijah pindah duduk di samping Harris dan melaju menuju kos-nya. Elijah sempat melirik rumah di seberang rumah Renata yang dulu ditinggalinya. Saat dulu Elijah menyiram bunga di sore hari dan Renata datang berkunjung memperkenalkan diri sebagai tetangga. Di sanalah awal persahabatan mereka dimulai, sebelum ada berbagai skandal yang sesungguhnya di luar kendali mereka. Kini, rumah itu masih kosong, belum ada keluarga baru dari anggota grup perusahaan minyak Patra Manunggal yang menempatinya. Elijahpun menghempaskan bayangan masa lalunya yang hanya sesaat itu dan membiarkan Harris kembali melaju.

Ketika memasuki rumahnya, Renata melihat di atas meja makan ada bekas jamuan makan dengan bungkus take away restauran. Wajar jika dr. Adam, ayah Renata membeli makan malam dari rumah makan, namun kalau melihat bungkusnya, makanan-makanan itu tidak mungkin dikonsumsi oleh ayah Renata seorang diri.

Lihat selengkapnya