The Painting On The Wall

Ma'arif
Chapter #1

Kado Ulang Tahun

Lukisan Misterius

Namaku Armando, berusia tiga puluh tahun. Meski sudah cukup dewasa, aku masih hidup melajang. Padahal secara ekonomi aku sudah mapan. Memiliki rumah dan bekerja di sebuah kantor perusahaan multinasional. 

Hari itu, pas genap berusia tiga puluh tahun. Banyak sekali aku mendapat bingkisan dari teman-teman sekantorku.  

Setelah jam kerja selesai. Ku masukkan terlebih dahulu bingkisan-bingkisan itu ke dalam bagasi mobil Suzuki katana tuaku yang berwarna hitam. Ku lajukan mobil yang sudah aku modifikasi menjadi mirip mobil jeep off road

Setelah sampai di rumah mungilku, di sebuah kompleks perumahan sederhana. Aku membuka satu persatu kado-kado yang beragam bentuk dan ukurannya.

Tiba-tiba suara ketukan di pintu tamu terdengar nyaring beberapa kali. Aku menghentikan kegiatan membuka bingkisan-bingkisan pemberian teman-teman di kantorku tersebut.

Pintu terbuka.

Tampak seorang kurir sedang menenteng sebuah bungkusan pipih dan lebar. Berukuran panjang dan lebar kurang lebih dua meter kali satu meter. Dengan kertas pembungkus berwarna merah maroon tanpa motif.

"Apakah benar ini rumah pak Armando?" tanya kurir tersebut sambil menunjukkan sebuah kertas yang tertulis nama dan alamat tujuan. Aku memperhatikan dan membacanya dengan seksama. Ku lihat nama pengirimnya Sari Ratih Sulastri, penerima Armando.

"Ya, kalau nama dan alamat penerima itu benar pak. Dan saya sendiri Armando," jawabku sambil meneliti benar tidaknya alamat tujuan yang tertera. Aku begitu ganjil dengan nama pengirimnya, karena namanya gak aku kenal di dunia nyata. Tapi ah, mungkin saja teman di dunia maya. Pikirku!

"Ini terima paletnya, Pak. Tolong tanda tangani surat tanda terimanya, ya Pak!" ucap kurir tersebut. Aku pun lantas melakukannya. Setelah itu aku menerima bingkisan tersebut. 

Ku letakkan bingkisan tersebut di atas meja kecil di pinggir ranjang. Kemudian aku kembali melanjutkan membuka bingkisan-bingkisan dari teman-temanku terlebih dahulu.

Namun, kembali aku penasaran dengan bingkisan yang barusan ku terima. Ku arahkan netraku ke meja kecil di mana aku merasa menaruh bingkisan tersebut setelah aku menerimanya dari kurir.

Lihat selengkapnya