“Pardon?”
Diego menghela napas lalu melepaskan cekalannya. “Lo sama Bagas beneran pernah udah putus?”
Lipatan di dahi Diora sudah tak terkira berapa lapis. “Ha? Ngapain lo nanya ginian?”
“Jawab aja, kalo gak gue ambil balik tu laptop.”
“Eh anjir. Jangan! Ish iya, gue emang udah putus sama dia.”
“Sekarang lo punya pacar?”
Diora rasanya ingin membersihkan telinganya karena apa yang diucapkan Diego dalam beberapa menit terakhir ini membingungkan.
“Heh jawab!”
“Ih lo ngapa sih aneh-aneh aja pertanyaannya. Gue yakin deh jawaban gue gak bakal muasin lo.”
“Ha? Lo jawab aja punya atau gak.”
“Bukan urusan lo. Weeek!” Diulurkan lidah pada Diego lalu dengan sigap Diora menuruni tangga. “Tan, aku pulang dulu ya. Makasih ini laptopnya.”
“Diora gak makan dulu di sini?”
“Gak usah Tan, Bang Wildan pasti udah nungguin.”
“Lho, Wildan udah pulang tadi, Ra.”
Mata Diora membelalak sejenak, harusnya dia hapal dengan gelagat Wildan. “Oh hehe. Ya udah, saya langsung pulang ya Tante. Makasih.” dengan terburu-buru, Diora segera keluar dari rumah Diego.
Sesampainya di rumah, dia mendengus kesal melihat Wildan sedang asyik menonton televisi. Diora hampir saja membantingkan dirinya ke tubuh Wildan jika dia tidak ingat sedang membawa laptop milik Diego. Sementara itu Wildan malah memasang tampang tidak tau apa-apa. Cih. Dasar, Abangnya memang seperti itu.
Tanpa mau terlibat kekesalan lebih dalam, Diora memilih untuk segera menuju kamarnya dan menyelesaikan tugas. Simpel memang tugasnya, karena itu pula dia hanya butuh waktu kurang lebih empat puluh menit untuk menyelesaikan tugas tersebut. Membuat PPT dan video memang keahliannya, sudah tidak dipungkiri jika Diora memiliki mata dan jari-jemari yang pintar menata. Bukan semata-mata Diora malas, dia juga ikut mencari materi, namun teman-temannya itu memang lebih memercayakan jika Diora bermain dengan PPT dan video animasi.
Setelah selesai dengan tugasnya, Diora meregangkan otot-otot tubuhnya. Dia beranjak berdiri dan menyibak tirai, melihat kamar Diego yang tertutup. Tak ada suara berisik sama sekali yang terdengar.