The Partner

LOTUS
Chapter #3

Tiga

Greisy membuka pintu kaca kamarnya yang mengarah ke balkon. Udara malam menerpa wajah gadis itu. Greisy menggetarkan bahu. Malam ini begitu dingin, namun cahaya bulan bersinar terang.

Greisy menatap ke bawah, di sana ada tuan muda yang berdiri di dekat taman sembari mendongak menatap rembulan. Cowok itu tampak bersinar di bawah sinar rembulan. Lebih tepatnya, dia tampak seakan menyerap cahaya bulan.

"Tuan!" Spontan Greisy berteriak memanggil--melihat cowok itu tiba-tiba bertekuk lutut di atas rumput sembari memegangi dada. Gadis itu lekas berlari ke luar kamar sembari menuruni anak tangga, tanpa memperhatikan dirinya yang akan terluka. Hampir saja dia tersungkur kalau dirinya tidak memegangi kayu pembatas tangga.

"Anda baik-baik saja?" tanya Greisy sudah berada di samping lelaki itu.

Cowok itu kesusahan dengan napas terengah dengan wajah lebih pucat dari biasanya. "Pergi!" Dorongnya kuat membuat Greisy mundur beberapa langkah.

Gadis itu tidak peduli, dia tetap membantu tuannya untuk berdiri.

"Menjauh dariku!" Mata cowok itu mengilat, taring atasnya tiba-tiba memanjang.

Mata Greisy melebar, pantatnya terhempas ke rumput karena terkejut melihat perubahan tuan muda. Itu mengerikan sekali.

Lelaki bernama Stevan itu masih mencoba untuk mengusai diri. Rasa hausnya tak tertahankan lagi, apalagi ada makanan di hadapannya, sangat menggiurkan.

"Tuan!"

Greisy berdiri dan menjauh ketika dua orang pelayan datang memegangi tuannya.

"Nona Greisy, Anda tidak apa?"

"Aku baik saja, tapi, bagaimana dengannya?" tanya gadis itu saat melihat Stevan mulai kehilangan kesadaran setelah mereka menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuhnya.

"Tidak apa. Tuan hanya tertidur." Mereka berdua memopong Stevan ke dalam.

Greisy mengikuti kedua pelayan itu dari belakang hingga ke kamar cowok itu yang luasnya hampir sama dengan kamarnya.

"Apa aku boleh tanya sesuatu?"

"Silakan."

Lihat selengkapnya