Keesokan harinya Dina pergi ke kampus seperti biasa. Meski Dina tiba di kampus pada waktu yang sangat mepet untungnya ia masih bisa sampai di kelas sebelum dosennya datang. Dina melihat sekilas ada bangku kosong di sebelah Tia, namun ia memilih untuk duduk di bangku lain yang ada di ujung belakang. Ia tak ingin terlalu dekat dengan gadis cerewet itu.
Seusai kelas Tia bersama dua orang mahasiswi datang lain menghampiri bangku Dina. Dina sedikit kebingungan tak dapat menerka tujuan kehadiran mereka. Terlebih lagi ia juga tidak mengenal dua gadis di belakang Tia.
"Dina, mau makan siang?" tanya Tia.
Dina mendongak menatap Tia dan dua gadis lainnya bergantian, "Iya mungkin."
"Bareng kita yuk," ajak Tia. "Oh iya ini Devi sama Nadin."
"Oh.. Salam kenal ya," ujar Dina dengan ramah. Devi dan Nadin tersenyum dan mengangguk kepada Dina.
"Yaudah yuk ke kantin keburu habis nanti. Ayo Din," Tia menepuk pundak Dina.
"Iya, ayo," Dina berdiri mengikuti ketiga gadis yang berjalan di depannya.
Dina memesan nasi goreng bersama Tia di salah satu kedai. Sementara itu, Nadin dan Devi memesan di kedai lain. Kemudian mereka berkumpul di sebuah meja yang menghadap ke taman.
"Kamu tadi kenapa hampir telat?" tanya Nadin kepada Dina.
"Oh, tadi aku mampir ke toko buku dulu.." jawab Dina.
"Kok rajin banget ke toko buku?" tanya Devi.
Dina tersenyum, "Iya, soalnya ada diskon novel."