Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Pertemuan kita adalah takdir yang telah digariskan oleh-Nya. Begitu pula perasaan yang tumbuh di hati kita adalah karunia-Nya.
###
Pagi yang cerah. Mentari memancarkan sinarnya dengan baik. Hembusan angin menerpa di sela-sela jendela kamar. Seorang wanita berumur 20 tahun mengenakan kaos berwarna putih polos dilengkapi cardigan berwarna coklat susu dengan tiga kancing besar di sisi tengahnya. Tak lupa jilbab panjangnya yang menutupi dada, yang juga berwarna senada dengan kaos yang dipakainya. Wanita itu berjalan menuruni tangga lantai dua di rumahnya dengan tergesa-gesa. Rihana Baekhyun Salsabilla, itulah namanya.
"Ayah, Baekhyun ngampus dulu ya!" ucapnya sedikit berlari karena jam kuliah akan dimulai dalam 20 menit lagi. Itu artinya, dia akan telat jika tidak berangkat sekarang juga karena jarak rumah dengan kampusnya itu lumayan jauh.
"Makananmu gimana?" tanya sang ayah dengan raut wajah kebingungan.
"Baekhyun udah telat, Yah, nanti Baekhyun makan di kantin aja sama Luhan,"
"Jadi kamu nggak mau makan di rumah nih? Yaudah Ayah siapin bekalnya dulu. Kamu tunggu bentar aja ya!"
"Nggak usah repot-repot, Yah, nanti sore aja Baekhyun makan di rumah. Nanti Baekhyun siapin makanan buat ayah juga. Udah ya, Baekhyun berangkat dulu. Udah ditungguin Luhan tuh di depan. Assalamualaikum." ucapnya kemudian mencium tangan ayahnya seraya berpamitan.
"Waalaikumsalam. Jangan ngebut-ngebut ya…"
"Siappp bos!"
Setelah berpamitan, Baekhyun segera menghampiri Luhan yang sudah berdiri di depan rumahnya. Luhan itu sahabat Baekhyun. Mereka bertemu pertama kali saat ospek kuliah di kampus. Karena terlalu sering bersama, mereka pun memutuskan untuk bersahabat. Dan satu lagi tentang Luhan, selain menjadi sahabat Baekhyun, dia juga menjadi sopir pribadi Baekhyun. Iya, itu karena Baekhyun tidak bisa mengendarai mobil sendiri.
"Lama banget sih, Bee? Kita udah telat nih.."
Luhan memasuki mobilnya diikuti Baekhyun yang juga masuk ke mobil Luhan dan duduk di kursi penumpang.
"Maaf banget, Lu, tadi alarmku mati. Aku kesiangan," ucap Baekhyun sambil memasang sabuk pengaman.
"Jangan salahin aku ya, ini aku mau ngebut,"
Luhan bersiap untuk melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.
"Iya deh nggak papa,"
Mereka pun akhirnya sampai di depan kampus setelah 15 menit kebut-kebutan di jalan raya. Untungnya, Luhan jago mengemudi. Jadi, mereka bisa sampai di depan fakultas mereka dengan selamat. Kebetulan, Luhan dan Baekhyun itu satu fakultas. Baik Luhan, maupun Baekhyun sama-sama mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. Dan sekarang, di sini lah mereka. Berjalan dengan tergesa-gesa menuju kelas karena 5 menit lagi pelajaran akan dimulai.
Setelah 2 jam berkutat di depan dosen, akhirnya pelajaran pun berakhir. Kini mereka berdua bergegas menuju kantin untuk sarapan. Sesampainya di kantin, Luhan memesan makanan, sedangkan Baekhyun mencari tempat duduk untuk mereka. Setelah memesan makanan, Luhan menghampiri Baekhyun dan duduk di depan bangku yang didudukinya.
"Kamu tadi pesen apa buat kita?"
"Makanan favoritmu."
"Bakso?" Luhan mengangguk.
"Eh btw, ntar sore kamu mampir ke rumahku kan? Kita masak yuk!" ajak Baekhyun.
"Boleh tuh, aku udah lama nggak masak hehe…"
"Itu sih karena di rumah kamu ada mama kamu. Nah aku?" ucap Baekhyun sedikit mencebikkan bibirnya.
"Hehe ya maaf, takdir kita berbeda, Bee."
"Iya walaupun takdir kita beda, aku tetap bersyukur karena semua yang terjadi pasti ada hikmahnya. Dan aku percaya itu," Luhan pun tersenyum mendengarkan penuturan Baekhyun.
Tak lama kemudian, pesanan mereka datang. Dua mangkok bakso dengan keripik gorengan di atasnya. Luhan suka yang pedas, sedangkan Baekhyun menyukai bakso tawar. Mereka berdua memakan makanan mereka dengan lahap. Tidak. Bukan mereka sih, tapi Luhan. Dia memang tidak bisa mengontrol cara makannya sejak lahir. Dulu pernah, pertama kali Baekhyun melihat Luhan makan, dia sampai tersedak melihat saking lahapnya cara makan sahabatnya itu. Lucu juga sih kalau diingat-ingat.
"Lu, kebiasaan deh kamu kalo makan suka berceceran kemana-mana. Nggak enak tau dilihat orang," ucap Baekhyun sambil mengelap meja bekas sisa makanan sahabatnya itu yang berceceran.
"Hahaha Maaf ya, Bee, aku emang nggak bisa ngotrol cara makanku. Maaf jadi ngerepotin kamu."
"Iya nggak papa, lain kali kalo di depan umum, agak dikontrol ya! Malu ih dilihatin cowok-cowok yang lewat,"
"Nyamm nyamm ini enuak buanget Bee, sumpah deh haaahhh pedes," Luhan berbicara sambil makan.