The Perpetual Chronicle: Fusion-Aleph

Faristama Aldrich
Chapter #12

Di Batas Harapan (7)

Admaspheria, Sabtu 2 Juli 2050


Tak butuh waktu lama, berdasarkan informasi dari Tarhan, aku mengakses akun milik Thura di Jerman. Bundeskaizer yang sekarang memimpin Kekaisaran Prusia adalah salah satu orang yang pernah menggunakan jasa SEMESTA tanpa banyak orang tahu.

Tentu saja, aku memiliki akses tak terbatas terkait semua informasi, hak administratif peladen, dan juga data keuangan negara tersebut. Selama seluruh dunia menggunakan peranti lunak SEMESTA, maka mudah bagiku mengatur ini semua.

Aku tidak benar-benar memindahkan uang seratus juta ke sana, melainkan memanipulasi angka di luar protokul kuantanet, seperti yang Tahran lakukan, dan mengubahnya. Hal ini otomatis akan mengubah saldo rekening Thura seperti apa yang ia inginkan. Selama ini tidak pernah ada yang tahu bahwa aku memegang kendali atas kekuasaan dan keuangan dunia.

“Aku sudah meminta negara mentransfernya, Thura bisa memeriksa rekeningnya sekitar satu jam ke depan.”

“Ya-Yang Mulia, seratus juta Ayria sangatlah banyak, ia bisa menciptakan negara baru dengan itu,” kata Tahran dengan gemetar.

Aku menggeleng. “Itu tidak ada artinya ketimbang nyawa 812 tawanan yang dipegang oleh Thura. Lagi pula, apa yang bisa ia lakukan? Semua persenjataan, alat komunikasi dan teknologi, transportasi, medis, dan lainnya hanya diproduksi oleh SEMESTA.”

Aku mulai mengakses basis data kependudukan dunia yang dirangkum dalam Kartu Penduduk SEMESTA. Setiap orang yang memiliki catatan biometrik bisa terdeteksi meskipun tidak terhubung dengan sinyal apa pun.

Terobosan kuantanet memang telah mengubah segalanya. Tidak banyak yang tahu tentang ini, kecuali Aku, Aluna, Alexa, dan Alana. Sebenarnya ini sudah menjadi sesuatu yang mudah sejak awal, tetapi aku ingin segalanya diraih seolah-olah dengan cara yang sulit.

Aku memastikan bahwa 812 orang yang disekap oleh Thura masih hidup, sehat, dan merupakan perempuan subur yang cukup usia. Setelah pemindaian satelit singkat, aku mendapati jumlah tersebut secara eksak, tidak kurang ataupun lebih.

Aku juga memeriksa bahwa ada 400 orang yang saat ini berada di sana, pasti mereka adalah anak buah Thura. Andai aku bisa memobilisasi 812 orang tersebut, mungkin ini akan jadi lebih mudah.

“Baiklah, aku sudah mengkonfirmasi benar ada 812 tawanan yang disekap dalam 20 sel terpisah dan dibagi dalam dua lokasi.” Aku langsung menampilkan citra bangunan dalam bentuk hologram di meja rapat lengkap dengan siluet yang menampilkan siaran langsung apa yang mereka kerjakan.

“Jadi, selama ini engkau memiliki teknologi seperti ini, Yang Mulia?” tanya Tarhan tidak percaya.

Aku mengangguk. “Tentu saja, kami sudah menggunakan ini sejak awal perang. Saat semua orang sedang sibuk mengembangkan teknologi saling menghancurkan, aku dan ketiga anakku membuat sebuah penemuan berbasiskan mekanika kuantum.

“Bahkan, karena inilah perang hidrogen bisa berakhir.”

Lihat selengkapnya