The Perpetual Chronicle: Fusion-Aleph

Faristama Aldrich
Chapter #14

Misi Pertama: Revaria (2)

Admaspheria, Ahad 3 Juli 2050

Di bawah pengawalan Mayor Farid, aku meminta ruang sendiri untuk menembak. Sesungguhnya aku tidak mungkin menggunakan senjata dalam pertemuan ini, tetapi tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga.

“Aku butuh 20 magasin dan 2 senapan seperti ini di sekitar tempat pertemuan. Isi dengan peluru saraf, aku tidak ingin membunuh mereka,” kataku kepada Mayor Farid.

“Siap, perintah!” katanya, memberikan hormat, dan mulai menghubungi para sersannya.

“Mayor, siapkan senjata itu di sekitar tempat pertemuan, kerahkan dua regu penembak runduk, gunakan peluru saraf, jangan peluru asli.

“Aku mengotorisasi kalian menggunakan FN ROAR-LP untuk misi tersebut. Letakkan mereka di jarak 1 Km, pastikan musuh tidak mendeteksi itu karena aku masih yakin ada penyusup di dalam tenda.

“Samarkan sebagai patroli perimeter terluar, hindari pola monoton untuk menghindari pantauan dari dalam, dan pecah bagian senapan menjadi 5. Aku ingin semuanya selesaikan dalam waktu 60 menit dari sekarang,” kataku sambil membidik target di depan.

“Siap, perintah!”

“Satu lagi, aku ingin kedua regu itu menembak pasukan terluar baru ke dalam, usahakan yang paling jauh agar tidak membuat kepanikan dan meningkatkan risiko tembakan terbuka.

“Aku tidak ingin ada korban jiwa, baik dari pihak musuh ataupun dari pihak pasukan kita. Kalau keadaan mendesak, aku mengotorisasimu menggunakan Arfast-90 untuk membuat senapan musuh macet.”

“Siap, perintah!” kata Farid lagi.

Aku mulai menembak target, mengganti amunisi dengan peluru saraf dan mulai melakukan pengaturan terhadap teropong optik. Setelah memastikan segalanya tepat, aku bergegas menuju ke ruang komando dan bergabung bersama para perwira tinggi.

“Saat ini waktu sudah menunjukkan jam 14.15, itu berarti masih ada 7 jam dan 45 menit. Aku sudah memberi instruksi kepada Mayor Farid sebagai komandan pada misi ini.

“Selanjutnya, pada 18.00, Mayor Jenderal Tarhan akan datang melalui perimeter utara, seolah-olah membuktikan bahwa ia benar-benar membelot kepada pemberontak.

“18.30, Mayor Jenderal Tarhan akan tiba dan mendarat di depan instalasi militer, kuminta ada beberapa sersan yang menyambut. Buatlah sealami mungkin, jangan ada gerak-gerik mencurigakan.

“Pada saat yang sama, letakkan dua senapan SCAR di dekat lokasi dan juga 20 magasin di sekitar sana. Isi semuanya dengan peluru saraf, sesuai perintah.

Lihat selengkapnya