The Perpetual Chronicle: Fusion-Null

Faristama Aldrich
Chapter #20

Akhir Sebuah Harap (3)

Rayseans, Ahad 26 Agustus 2306


Aku dan Heivn berbaku pandang tatkala gadis itu pergi dan menuju ke salah satu kamar termewah di hotel ini. Kata manajemen, griya tawang Hotel Riviera tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki uang, tetapi juga kekuasaan.

“Bagaimana ia bisa berada di sana?” tanyaku, kesal dengan sikap Annastasia barusan.

Heivn menghela napas. “Nyonya Burck adalah Sekretaris Departemen Dalam Negeri. Sementara Tuan Althalie adalah Direktur Jenderal pada Komisi ζ Dewan Primer Semesta.”

Aku menghela napas dan mengangguk. “Apa artinya itu?”

“Ibunda Annastasia berpangkat LEGATUS, sementara Ayahanda Annastasia berpangkat PROXIMUS. Mereka adalah petinggi negara dari fraksi Grandehug dan Infinetas.”

Aku bahkan tidak pernah mengetahui itu sama sekali. Hanya beberapa pejabat negara yang dipublikasikan oleh pemerintah, sementara nama lainnya biasanya disembunyikan. Hal ini menyangkut stabilitas negara dan juga pemerintahan agar berjalan tanpa jeda.

Aku teringat, waktu itu memang ada desas-desus bahwa Ibunda Annastasia berada di Departemen Dalam Negeri sebagai sekretaris. Beliau memang digadang-gadang akan menjadi Sekretaris Jenderal Admaspheria di pemilihan umum mendatang.

Admaspheria memiliki jenjang kepemerintahan yang kompleks. Negara ini tidak mengenal partai politik, secara empiris, pemilik negara ini adalah Keluarga Anandta. Namun, mereka tidak pernah menyebutkan diri mereka sebagai maharaja. Alih-alih menjalankan negara ini sendiri, Anandta memilih memisahkan kekuasaan antara kepala negara dan kepala pemerintahan.

Dahulu, katanya pemerintahan yang bernuansa militer biasanya bersifat kediktatoran dan otoriter. Akan tetapi, sejauh negara ini berdiri, aku tidak pernah melihat ada kekerasan di mana pun. Nuansa militer digunakan untuk membentuk ideologi tanpa mengesampingkan peranan masyarakat sipil di pemerintahan.

Kebijakan ekonomi protektif berkesinambungan pada akhirnya berhasil mengangkat negara ini menjadi salah satu bangsa yang besar dalam sejarah dunia. Admaspheria memiliki segala yang dibutuhkan bangsa mana pun.

Mulai dari sumber daya alam, letak geografis, hingga sumber daya manusia. Terlebih, Admaspheria dibangun di atas negara Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, dan Oseania.

“Ini menurut pandanganku saja,” ujarku lalu berjalan masuk ke ruang karyawan. “Tampaknya kekasihmu memiliki aura yang lebih mengerikan ketimbang Annastasia.”

Ia tersenyum dengan penuh makna. “Kau benar tentang peron 8, ia adalah aset pemerintah yang paling berharga. Negara akan melakukan apa pun untuknya. Itu jauh lebih tinggi ketimbang apa yang Annastasia miliki saat ini.”

Aku sudah menduga itu. Firasat yang terhimpun tatkala lelaki itu melintas memang berbeda. Ia bukan di level Annastasia, bahkan jauh melampaui itu. Namun, bagaimana mungkin akhirnya Heivn mendapatkan hatinya?

Menepis itu semua, aku akhirnya masuk ke ruang karyawan. Semua pegawai paruh waktu sudah berada di sini. Mereka sepertinya tidak ingin melewatkan waktu yang akan dihabiskan untuk menjamu gadis kaya itu. Apa yang telah ia lakukan kepada Heivn sudah cukup membuatku muak. Aku tidak menyangka bahwa segala senyum yang diutaskan gadis itu di dunia maya hanyalah retorika penuh kepalsuan. Benar kata orang, media sosial adalah tempat individu menjadi sosok lain agar bisa mendapatkan dukungan.

Setelah kami bersiap, direktur hotel ini langsung memimpin apel sebelum sif pertama dimulai. Ia mengatakan bahwa hari ini adalah acara spesial. Keluarga Althalie memilih tempat ini untuk acara lamaran anak semata wayang mereka dengan penerus takhta Kekaisaran Inggris Baru.

Ia bahkan diperintahkan langsung oleh Evelynn Anandta untuk membuat acara ini berkesan bagi Maharani Kekaisaran Inggris Baru, karena akan ada suatu hal yang akan mereka umumkan.

“Rigera,” panggil suara itu. 

Lihat selengkapnya