Rayseans, Senin 27 Agustus 2306
Kiara, ia berada tepat di depan pintu masuk Stasiun Regenpile. Gadis itu tampaknya sudah menunggu kami di sana. Satu-satunya simpul yang mempertemukan Tytener Corsa dan Granufra Gale adalah di stasiun distrik ini.
Tatkala aku bimbang harus melakukan apa, Freia malah memilih untuk mengeratkan dekapannya. Kiara sejenak tampak keheranan lalu mengalihkan matanya seolah enggan untuk menatapku.
“Hei, Kiara,” panggil Freia seraya berdiri di depan gadis itu.
“Frei,” jawabnya singkat.
“Se-sedang apa kau di sini?” tanyaku dengan degup jantung yang begitu santer.
“Aku sudah berjanji datang ke Gendara kemarin, tetapi tampaknya ada acara penting sehingga aku tidak bisa masuk.”
“Benar, kemarin Pangeran William dari Kekaisaran Inggris Baru mengadakan acara tunangan dengan Annastasia,” ujar Freia seraya menatapku.
“Kau berada di sana?” tanya Kiara tanpa menoleh.
“Iya, kemarin aku menginap bersama Adrian.”
Kiara tampak terhentak kemudian menatapku dengan sorot yang berbeda. Sejurus, gadis itu menghela napas dan menatap Freia. Ia seolah tidak memedulikan kehadiranku di sini selama sepasang tangan Freia masih erat memagut lengan ini.
“Hei, Adrian,” panggil suara itu.
Tatkala harum vanili itu sudah terendus, seluruh kengerian langsung menelusup hingga ke tulang. Aura penuh wibawa nan anggun bersama dengan keangkuhan absolut langsung terlihat tatkala gadis berambut perak itu menghampiri kami.
Ia adalah Evelynn Anandta.
Kiara tampak langsung menundukkan pandangnya, menegaskan bahwa ia mengetahui identitas asli gadis itu. Sementara Freia tampak begitu protektif saat mendapati gadis itu menghampiriku.
Gadis itu mengenakan seragam Weyfert. Lagi-lagi ia berhasil berkamuflase dengan baik. Wajahnya yang terlihat seumuran dengan kami menambah nilai tambahnya. Gadis itu bahkan berhasil membuat Freia mengeratkan pagutan lengannya.
“Bagaimana dengan liburan Sabtu kemarin, apakah mengasyikkan?” tanyanya seraya memandang singkat ke arah Freia.
“I-itu, tentu saja mengasyikkan. Se-sedang apa kau di sini?”
“Wajahmu pucat, Adrian. Apa kau sedang melihat hantu?”
Bukan hantu, tetapi seseorang dengan kuasanya mampu meruntuhkan satu negara hanya dengan beberapa kalimat saja. Ia adalah BELLATRIX, sang pemimpin semesta raya. Ketiga komponen pemiliki negara, IMPERATRIX, BELLATRIX, dan SIRIUS adalah entitas yang dilindungi undang-undang.
Mereka bisa menjadi siapa pun sesuai keinginan mereka.
“Bu-bukan, aku hanya kurang istirahat.”
“Kau berbohong,” ujarnya lalu menyentuh ujung hidungku dengan telunjuknya.
Sontak sebuah getaran yang terasa lebih intens dan menyengat langsung menjelajah ke seluruh kulit. Menegakkan bulu roma bersama dengan perasaan yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku tidak tahu, sentuhan gadis itu benar-benar membuatku tidak karuan.
Seperti distorsi antara kebahagiaan dan ketakutan.
Freia menatap gadis itu dan merengut. Aku tidak pernah melihat Freia berekspresi seperti ini sebelumnya. Namun, wajar bagiku mendapati superioritas Evelynn yang begitu membahana. Semua mata bahkan terjerat ke gravitasinya.
“Kau bekerja di Gendara, kan?”
Aku mengangguk pelan. “I-iya, tentu saja.”
“Baiklah, aku mau mampir sejenak, kekasih adikku juga bekerja di Riviera saat ini.”