The Perpetual Chronicle: Fusion-Null

Faristama Aldrich
Chapter #30

Hati yang Terpilih (1)

Rayseans, Selasa 28 Agustus 2306

 

Kepalaku tidak bisa berhenti memikirkan ini semua. Terlebih setelah Annastasia melakukan siaran langsung tadi pagi. Semua orang yang hendak masuk ke Hotel Riviera diperiksa. Ada sekitar 20 pasukan Ventus Imperias Infinetas berpangkat letnan mayor berada di sini.

Annastasia bahkan berada di sana untuk memeriksa satu per satu orang yang masuk ke Hotel Riviera. Tampaknya gadis itu menggunakan supremasinya untuk menungguku datang. Akan tetapi, tatkala aku akan berjalan, seseorang menarik tanganku.

“Ki-Kiara?” tanyaku tidak percaya tatkala melihat gadis itu menggunakan seragam kamuflase yang membuatnya terlihat makin memesona.

“Hei, kau harus ikut denganku.”

Ia menarik jemariku dengan fasih untuk menuju sudut lain. Aku ingat, ia adalah Komandan Intelijen di Authepile. Tentu saja saat ini ia memiliki wewenang untuk mengawasi dan berada sini. Gadis ini mengajakku ke sudut lain Hotel Riviera, tempat di mana hanya beberapa orang saja yang memiliki akses.

“Kau sudah tahu situasinya, kan?” tanya Kiara seraya menatap ke luar jendela.

Aku mengangguk. “Keluarga Althalie memerintahkan pasukan Ventus Imperias Infinetas untuk mencari Aldrich ke seluruh kota.”

“SIRIUS sudah aman di Quantroun, beliau juga tidak ingin menemui Annastasia apa pun alasannya. Aku mendapatkan perintah dari Mayor Lukman Hadi untuk mengawasi kegiatan ini.”

“Lalu, mengapa ada Ventus Imperias Infinetas berpangkat letnan mayor?” tanyaku keheranan.

“Sebelum mendapatkan pangkat kapten, pasukan Ventus Imperias Grandehug berpangkat letnan mayor harus mengikuti pelatihan ilmu politik dan tata negara selama maksimum enam bulan. Mereka sudah terlatih di Ventus Reginae, jadi tiap gerakan yang mencurigakan pasti dilaporkan.”

“La-lalu, mengapa kau mengajakku ke sini?”

Ia mengeluarkan tablet. “Kau mendapatkan cuti satu pekan termasuk izin tidak masuk sekolah. Saat ini kau adalah kunci Annastasia untuk mendapatkan Ald. Ia pasti akan melakukan apa pun kepadamu.”

“La-lalu, aku harus bagaimana?” tanyaku kebingungan.

“Kau pulanglah ke Chitepile bersamaku. Tetaplah di Guivart Centrin selama kesibukan ini. Ventus Imperias Infinetas tidak memiliki wewenang untuk memeriksa bangunan itu setinggi apa pun pangkatnya.”

“Aku paham,” ujarku menghela napas. “Ternyata inisiatif yang kulakukan tidak berbuah baik.”

Ia mengangguk. “Terkadang bekerja sesuai perintah dan benar lebih baik ketimbang bekerja dengan otak dan inisiatif. Bukan hanya karenamu, tetapi Annastasia adalah gadis manja. Ia pasti akan melakukan apa pun untuk menemukan Ald.”

Gadis itu lalu melihat alat komunikasi yang sama seperti milik Freia. Ia tampak menulis sesuatu dan melihat ke arah sekitar. Tak lama kemudian ia kembali menarik jemariku untuk pergi dari lokasi ini menuju ke rubanah.

Sebuah sedan berkelir hitam dengan merek BMW sudah bersiap di pintu keluar. Kiara langsung naik ke kursi penumpang, sementara aku diminta untuk duduk di kursi belakang dan mengenakan seragam perwira. Tertulis nama Letnan Kolonel Anderson di sana. Setelah aku mengenakan blazer biru gelap lengkap dengan celana dan sepatu, gadis ini langsung bertolak.

“Ketika kau ditanya oleh pasukan Ventus Imperias Infinetas lain, katakan Sarfon 8112 custos gamma 9108. Ingat itu baik-baik, karena itu adalah sandi acak yang dibuat oleh Ventus Imperias Infinetas agar memastikan identitas dan pangkat seseorang.”

Aku mengangguk tatkala kami tiba di pos penjagaan. Dengan degup jantung yang begitu cepat, aku menatap ke arah pasukan yang saat itu langsung memberikan hormat tatkala jendela belakang ini diturunkan.

“Selamat sore, Letnan Kolonel Anderson,” ujar ketiga orang tersebut.

Lihat selengkapnya