The Perpetual Chronicle: Fusion-Null

Faristama Aldrich
Chapter #48

Keputusan Besar (3)

Rayseans, 1 September 2306


“Sejujurnya aku juga tidak ingin melakukan ini. Aku bahkan memohon kepada Kiara agar tidak maju menggantikanku,” ujar Annastasia seraya menatap Kiara.

“Aku hanya ingin membuat diriku berguna.” Kiara lalu menatap ke arah Annastasia.

Ia menggeleng. “Tidak begini caranya, pasti ada cara lain.”

“Tidak ada,” ujar Kiara pelan lalu menatapku. “Aku tidak akan membiarkan dirimu yang ditangkap dan menjadikan Fusion-Null awal yang buruk bagi seluruh manusia di bumi.”

“Apa yang akan terjadi?” tanyaku pelan. “Apakah memang tidak ada hal yang bisa dilakukan selain ini?”

Evelynn lalu menatapku. “Kau sudah dengar semuanya dari Ald. Seharusnya kau juga tahu bahwa kami semua tidak pernah menginginkan ini semua terjadi.

“Namun, kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan. Seluruh tensi yang terjadi karena pernyataan Maharani Inggris telah membuat dinamika baru bagi seluruh bumi.

“Coba sejenak kau pikirkan, apabila kau anggap aku, Ald, atau Asya egois, mengapa kami tidak berlindung saja di balik benteng Anandta CT dan membiarkan Admaspheria menyelesaikan ini sendiri?”

Sejenak aku terhentak dengan pernyataan gadis itu. Ia menyadarkanku akan di mana posisi Keluarga Anandta saat ini. Mereka bisa saja egois dengan bersembunyi selama mungkin di sana. Bahkan mereka bisa meninggalkan bumi dengan mudah.

Aku tahu, segalanya bukanlah hal yang mudah. Bahkan untuk Keluarga Anandta yang sudah memikirkan ini sejak jauh hari. Namun, mengingat bahwa gadis yang akan mengorbankan diri adalah orang yang kucinta, rasa-rasanya tidak sampai hati melihatnya.

Aku tahu, Aldrich pun sama. Ia pasti bimbang dengan ini semua. Akan tetapi, membiarkan Annastasia diculik juga merupakan hal yang membahayakan untuk hidup kami semua.

Annastasia tampak bernegosiasi dengan kedua bersaudara itu tentang Kiara. Di lain sisi, Kiara tampak sudah memasrahkan segalanya dalam misi ini. Bagiku terjebak dalam situasi ini tentu tidak diinginkan oleh siapa pun.

Aldrich lalu menghampiriku. “Aku bertanya kepadamu, Adrian. Apakah kau ingin ikut serta menjaga Kiara?”

Sejenak tubuhku langsung terhentak. Segala bentuk ketakutan langsung memenuhi kepala akan apa yang akan terjadi. Namun, aku juga tidak mungkin membiarkan Kiara diculik begitu saja. Karena Evelynn meyakini bahwa peristiwa itu akan terjadi.

“Hanya kalau Naina ikut serta,” ujarku lalu menatap Freia.

Anggukan gadis itu seakan-akan mengafirmasi keikutsertaannya dalam hal ini. Padahal, aku masih bisa melihat dengan jelas khisit yang begitu membara terpancar dari sorot matanya kepada Kiara.

Akan tetapi, Freia tetap memilih untuk ikut serta. Tampaknya ada hal yang ingin ia lakukan untuk negara ini. Meskipun aku memahami bahwa apa pun yang kami lakukan tidak akan mengubah banyak tentang Fusion-Null.

Kami saling berpandangan saat tajuk utama di televisi menayangkan pergerakan Pasukan Revolowned ke arah selatan, mendekati perbatasan Admaspheria. Bahkan Teater Barat dan Teater Timur saling bersatu untuk sama-sama bergerak dari Kepulauan Hawaii ke Pulau Midway.

Mereka menyebutnya sebagai latihan militer gabungan. Namun, aku bisa melihat dengan jelas alutsista yang dibawa oleh gabungan pasukan itu bukan untuk melakukan latihan militer.

“Gulfinger Type-X,” ujar Aldrich lalu menghela napas. “Apa yang sebenarnya mereka pikirkan saat ini?”

“Apa sebenarnya itu?” tanyaku seraya memperhatikan sebuah struktur android yang ada di atas kapal induk berbendera Jepang tersebut.

“Gulfinger, senjata Revolowned yang paling mematikan.”

Sekujur tubuhku langsung merinding mendengar ucapan Aldrich. Apabila orang sepenting dan sehebat dirinya saja mengatakan bahwa itu adalah senjata mematikan, bagaimana dengan aku?

Lihat selengkapnya