Hari itu seperti biasanya Emma bangun sebelum subuh. Dia melaksanakan Shalat Subuh lalu membeli ikan untuk kucing kesayangannya Mily. Setiap hari uang jajannya untuk sekolah dia gunakan untuk membeli dua ekor ikan untuk kucing kesayangannya itu. Setelah memberi Mily makan Emma lantas bersegera mandi dan menyiapkan sarapan dan bekalnya sendiri untuk dibawanya ke sekolah.
Emma tidak punya uang karena seluruh uang jajannya telah dibelikan untuk makanan sehari-hari Mily. Tubuh Emma kecil dan agak kurus tetapi wajahnya cerah karena selalu terpasang senyum di bibir mungilnya. Dia adalah anak yang penuh semangat, memiliki cita-cita yang tinggi dan selalu bermimpi suatu saat nasibnya akan berubah. Entah kapan itu akan terjadi.
Sejak SD, SMP hingga SMA Emma selalu berhasil masuk ke Sekolah Negeri. Emma memang anak yang rajin dan pintar dia selalu berusaha untuk tidak merepotkan Paman dan Bibinya. Bahkan Paman dan Bibinya tidak peduli akan jadi apa dia nantinya. Sepertinya terlihat begitu.